Cara Membersihkan Sayur Non-Organik

Jika darurat alias terdesak, aku pasti membeli sayuran di warung, dan ini sering kok aku lakukan. Sayur yang biasa kita beli di warung/pasar tradisional/supermarket yang dijual tanpa label organiknya tidak dapat dipastikan apakah selama penanaman dan perawatannya dilakukan secara organik atau tidaknya. Yang ada label organiknya aja kadang juga meragukan apalagi yang ga ada labelnya hehe.. Bisa jadi sayuran yang kita beli itu selama perawatannya sering disemprot dengan pestisida untuk menghilangkan hama. Dan selama perjalanannya sampai ke pasar bisa jadi tidak dijaga kebersihannya. Siapa yang tahu? Karena itu, setiap kali aku membeli sayuran dari warung/pasar tradisional ataupun di supermarket tanpa ada label organiknya, maka sebelum dikonsumsi aku selalu membersihkannya dengan cara tertentu.
Tetapi jangan salah ya, pencucian ini TIDAK DAPAT menghilangkan pestisida yang sudah masuk ke dalam jaringan tanaman. Pembersihan ini ditujukan lebih kepada kontaminasi patogen atau kotoran atau pestisida yang terdapat di permukaan luar tanamannya saja. Sedangkan untuk residu pestisida yang sudah terlanjur masuk ke jaringan tanaman tidak dapat dibersihkan dengan cara apapun.

Simulasi penyerapan residu akar. Pencucian tidak akan menghilangkan resdu yang sudah mulai masuk ke dalam jaringan tanaman. Terlihat pestisida yang diberi pewarna sudah masuk ke jaringan selada.
(Halaman 63 buku Halaman Organik)

Jadi, kalau ditempat tinggal ga ada yang jual sayuran organik ga bisa makan sayur mentah donk ya? Eits jangan salah, tentu bisa donk. Dr. Mercola pernah berkata bahwa akan lebih baik makan sayuran berpestisida namun masih segar dibanding sayuran organik yang sudah kelamaan di toko karena sayuran segar (yang tidak terlalu lama dari sejak panen sampai saat dikonsumsi) tentu nutrisinya masih tinggi.
Sedangkan pestisida sendiri insyaallah jika metabolisme tubuh oke, semua zat asing yang masuk lewat pencernaan bisa dibawa oleh serat dari pangan yang dikonsumsi keluar dari tubuh, tubuh pun punya mekanisme detoksifikasi kan, jadi insyaallah tetap makan sayur ya walau bukan yang organik 😉

Ada beberapa cara untuk membersihkan sayuran non organik, diantaranya adalah :

1. Dengan sabun cair organik khusus buah sayur, beli di www.clubsehat.com (Lokasi : Jakarta) atau di beberapa mart seperti All Fresh (Gatsu Jakarta) atau bisa belanja online di berbagai marketplace.
Isi 350 ml harganya Rp 75.000. Saya co-pas penjelasan mengenai produk ini dari penjual online Houseoforganix di Tokopedia, berikut ini :
Safeguard Fruit and Veggie Wash adalah sabun pencuci buah dan sayur yang berbahan organik. Untuk mencuci sayur - sayuran, buah - buahan dari kontaminasi debu, bakteri dan kotoran lain nya.
Mencuci dengan produk ini akan mengurangi resiko kontaminasi bakteri dan parasit s/d 98 %.
Bahan kandungannya antara lain ekstrak lidah buaya, minyak sitrus, dan ekstrak daun zaitun.
Hanya perlu sekali atau dua kali tekan pompa botolnya, campur dengan air satu baskom, rendam buah dan sayurnya selama minimal 30 detik, kemudian dibilas dengan air keran mengalir.
Selain itu, kita juga bisa melarutkan beberapa tetes cairan pencuci ini dengan air dalam botol semprot. Jadi saat dibutuhkan, kita tinggal menyemprotkan cairannya ke buah atau sayur sebelum dibilas. Busanya sedikit sekali dan mudah dibersihkan, wanginya juga tidak tajam. Produk ini baunya seperti bau jeruk nipis karena memang mengandung minyak sitrus dan setelah dibilas baunya tidak menempel pada buah dan sayur.

Safeguard Fruit & Veggie Wash
2. Dengan direndam dalam air yang telah dicampur dengan 2 sdm baking soda (soda kue) murni diamkan terendam kira-kira 2 menit lalu gosok-gosok lembut dengan jari permukaan sayur (timun, tomat dll) atau kobok-kobok (apa ya istilahnya? hehe) (untuk sayuran berdaun) di dalam larutan baking soda tadi lalu bilas bersih beberapa kali dengan air keran.
Note : Ingat pakai baking soda (soda kue) yang murni yaa, bukan baking powder. Baking powder memang mengandung komponen kimia yang sama dengan baking soda (soda kue) namun ada tambahan cream of tartar dan bahan pengering. Begitu juga jika anda membeli baking soda (soda kue) pastikan kandungannya murni ya, tidak mengandung anti kempal. Saya biasa membeli baking soda di toko kimia yang kiloan, silahkan lihat tulisanku di sini, untuk mengetahui penjual baking soda di daerahmu.
Bunga kamboja dan belimbing wuluh yang saya rendam dengan larutan baking soda (soda kue)


Untuk mengetahui detilnya seperti apa, aku sudah membuat video cara membersihkan sayur non-organik dengan soda kue silahkan ditonton di sini ya :



3. Dengan direndam dalam air yang telah dicampur dengan 2 sdm cuka apel. Perlakukan sama dengan cara di atas. Cuka apel yang sudah mengantongi sertifikat halal dari MUI adalah cuka apel Tahesta. Bisa dibeli online di marketplace, salah satunya di Tokopedia. Bisa juga beli di website www.cukaapeltahesta.web.id.
Cuka Apel Tahesta
4. Dengan direndam dalam air yang telah dicampur dengan 2 sdm garam krosok. Perlakukan juga sama dengan cara di atas. Garam krosok bisa dibeli di pasar tradisional, terutama di penjual bagian bumbu halus. Bisa juga dibeli online lewat market place, salah satunya lewat Tokopedia.
Garam Krosok (Image diambil dari faktualnews.co)
Lalu cara mana kah yang paling aku rekomendasikan? Tentu aku akan suport cara yang memakai bahan-bahan lokal, yaitu nomor 3 atau 4. Jika disaring lagi mana yang lebih ekonomis, maka pilihan jatuh kepada nomor 4 (garam krosok). Namun dikarenakan garam krosok di tempatku kurang bersih maka aku memutuskan pakai soda kue saja (cara nomor 2), hehe.. Walau soda kue belum ada yang lokal namun masih terjangkau dengan dompetku. Namun jika aku menemukan garam krosok yang bersih, aku mau merendam sayur-sayurku dengan garam krosok saja 😊

Oke, begitulah caraku membersihkan sayuran, semoga bermanfaat ya dan jangan pernah bilang lagi "sayur di tempatku ga ada yang organik dan jorok warungnya" 😊

Comments

Popular Posts