Cara instan membuat ponakanku makan sehat!

"Rike, dua minggu ke depan boleh ga aku nitip Bana di rumahmu? Mertuaku lagi ga bisa jaga Bana nih" tanya adikku di suatu hari lewat Whatsapp kepadaku.

Dalam hati sebenarnya ragu apa bisa aku merawat seorang anak yang sebelumnya belum pernah menginap di rumah? Kalau mengenai akrab enggaknya, kebetulan aku gampang akrab sama anak kecil termasuk ponakan-ponakanku, namun kan Bana ini kata adikku susah banget makannya. Doi selama ini diasuh oleh neneknya (mertua adikku) dan Akung (papa kita berdua) di apartemen (adikku tinggal di apartemen). Apa bisa aku kasih makan doi ntar. Lalu, prinsip makan sehat ala rawfood dietku apa bisa aku terapkan ke Bana nanti? Sedangkan Bana ini jarang diatur makannya, walau kadang ya makan buah juga sama nenek dan akungnya. Namun favoritnya makan roti, sering juga makan kerupuk kata adikku πŸ˜† kalau sama neneknya malah sering dikasih es krim πŸ‘€. Hal-hal kecil seperti inilah yang membuatku agak deg-degan kalau dititipin anak orang. Lalu akhirnya aku bulatkan tekad, PASTI BISA! ya! Bana wajib alias harus alias pasti bisa makan sehat ala rawfood dietku! Setidaknya optimis dulu aja dehπŸ‘… menurutku tidak ada istilah "anak susah makan", anak sehat ya kalau lapar pasti makan lah! Yang membuat anak susah makan kan lingkungannya sendiri. Bisa jadi anak terlalu banyak minum susu dan makan snack terlalu banyak apalagi snacknya yang ga sehat. Jika anak dikasih susu sebelum waktunya makan ya udah dipastikan perutnya masih belum terasa lapar, sehingga anak menolak diberi makan, begitu juga pemberian snack-snack yang tidak sehat, dan hanya memanjakan lidah, ini juga menjadi salah satu pemicu anak susah makan. Lidahnya terbiasa makan junk, sehingga diberi makan makanan rumahan dia menolak. Alhamdulillahnya Bana ini ga kenal susu formula, jadi PRku nanti bagaimana membuat dia bisa makan sehat aja.


Bana ini juga kabarnya doyan lempar-lempar barang, apalagi kalau marah πŸ‘Ώ Ohh, kau tidak akan bisa melakukannya di rumahku wahai Bana. Aku akan segalak serigala jika kau melakukannya dirumahku, ku akan memperlakukanmu sama dengan ku memperlakukan anak-anak kandungku, tak puji setinggi langit kalau baik, tak marahi kalau nakal. Sebelum hari H, aku mulai berpikir keras, mulai merumuskan hal-hal penting yang akan kuterapkan begitu Bana di tanganku.

Prinsip : Aku tidak akan memberinya makanan sampai doi sendiri yang merasa kelaparan, dan setiap kali doi lapar aku akan selalu menyediakan makanan-makanan sehat dan mostly raw food. Maka, 2 hari sebelum hari H, aku harus membuat raw dessert seperti raw brownies (resep ada disini), chocolate chip cookies (kapan-kapan aku buatkan resepnya ya), raw strawberry pie dan frozen banana (pisang beku). Ini semua akan menjadi snack doi dikala lapar. Aku pun harus sediakan sop bone broth (resep ada disini) yang sudah sedia di kulkas, tinggal diangetin dan dimakan. Jadi sehari sebelum hari H, aku sudah masak sop (dari bone broth tadi) yang berisi wortel organik dan bumbu bawang merah, bawang putih iris (no tumis, hanya cemplung), daun bawang, lada, cengkeh (lupa dipake kemarin pas buat). Garam gak dimasukkin, garamnya nanti saja pas penyajian, karena garam kabarnya tidak boleh dipanaskan. Berikut sebagian foto-foto makanan-makanan yang aku persiapkan sebelum kedatangan Bana. Pisang beku alias frozen banana dan sopnya gak kefoto.


Raw Brownies

Chocolate Chip Cookies (not raw)

Raw Strawberry Pie
Semua makanan-makanan tersebut, termasuk sop, cookies, raw brownies tadi ditaruh didalam kulkas. Untuk raw brownies dan raw strawberry pie ditaruh di friser supaya tetap beku.

Baiklah akan segera aku ceritakan ya bagaimana perlakuanku pada Bana selama doi dititip kepadaku selama 2 minggu itu ya.

Selama dititip, setiap jam 6 pagi mamaknya Bana dan ayahnya mengantar paket..eh maksudku si Bana..pakai motor bertiga ke rumahku. Awal-awal, ni bocah begitu ditransfer ke tanganku nangis-nangis tangannya menggapai-gapai mamaknya yang terpaksa harus cepat pergi kerja lagi. Doi dititip dengan sebongkah tas berisi baju-baju kucelnya wkwk.. aku dan adikku punya tabiat cuek yang sama. Jadi kami ga begitu memperhatikan penampilan baju ke anak. Jujur aja, baju-baju anak kita nggembel bok, kalau dedinya ga beliin baju mah kita anteng-anteng aja pakai baju kucel haha.. nah kesamaanku dengan adikku inilah yang membuatku lebih leluasa memperlakukan Bana semau gue dah, lha wong mamaknya cuek hahay! Aku justru takut kalau dititipi anak yang ibunya rapih bersih dan telaten, pasti aku akan penuh keragu-raguan dalam bergerak, tiap gerak mesti mikir boleh gak ya anaknya dibeginiin, boleh gak ya anaknya dibegitukan, bla bla.. yah pokoke kalau dititipi Bana aku okeh banget lah karena ni anak bisa diterapkan gembel parenting 🀣
Setelah tangisannya padam, doi mulai sadar ada Kimi dan Nahl, seneng banget dia haha..main-main deh mereka. Kimi dan Nahl excited banget ada Bana, seakan punya adik lagi. Untung Bana lelaki, cocoklah mereka bertiga, mainan masa kecilnya Kimi pun kukeluarkan semua demi mencairkan suasana hati Bana yang galau wkwk..
Oiya selain makanan-makanan yang telah kusiapkan di kulkas tadi, aku punya kebiasaan setiap jam 6 pagi ke warung sayur dekat rumah untuk menaruh wadah tampungan air kelapa. Air kelapa tua di warung selalu dibuang begitu saja oleh si ibu warung, padahal air kelapa tua sangat sehat lhoo..justru lebih kaya enzim dibanding kelapa muda. Manalagi air kelapa tua gretongan cin! Kelapa muda kan 10 ribu per buahnya, udah gitu belum tentu bisa dapat banyak ya kan hehe... Jadi aku taruh termosku di warung, nanti jam 8 aku ambil sekalian belanja tempe dan pisang.

Air kelapa tua gratis dari warung
Pagi-pagi memang keadaan sangatlah hektik, jadi suasana pagi sudah aku persiapkan sedemikian rupa, Kimi dan Nahl harus bangun jam 4 pagi, sudah harus mandi, latihan piano, murottal, dan mengaji, serta mandi dan pakai seragam sekolah. Sehingga begitu Bana sampai rumah, aku udah gak kalang kabut lagi siapin ini itu. Begitu Kimi dan Nahl dijemput oleh jemputan sekolahnya, aku bisa konsen ke Bana lagi. Hari pertama gak aku kasih telor mentah. Bana ini sudah dari sejak 7 bulan negak kuning telor mentah ayam kampung. Setiap pagi doi selalu dicekokin 2 butir kuning telor mentah yang dicampur 1 sdm VCO (virgin coconut oil) setiap pagi jam 6, sebelum mamaknya berangkat kerja. Di rumahku, hari pertama aku belum berani kasih itu karena yang kuingat Bana selalu dicekokin sama mamaknya sampai nangis-nangis, aku mana mau kayak gitu. Adikku meyakinkanku "Bana sudah gampang banget kok dikasih telor mentah, cobain aja kasih". Mamaknya juga naruh beberapa telor di rumahku untuk si Bana tapi gak aku kasih di hari pertama. Masih ragu apa iya gampang disuapin telor mentah. Nah, jadi kegiatan kita tiap pagi itu pastinya pergi ke taman main bola, parit, comberan, dan lain-lain sambil berjemur di atas jam 9. Rencanaku, begitu haus aku kasih doi air kelapa, pikirku ni anak kan susah makan jadi lebih baik energinya dari air dulu untuk pagi hari, paling cocok ya air kelapa. Aku sengaja gak bawa botol minum tiap ajak Bana ke taman panas-panasan, tujuanku supaya doi merasa kehausan. Jadi nyampe rumah bisa langsung minum air kelapa. Pernah doi buka-buka kulkas, aku tanya ngapain buka kulkas? minta es krim, katanya wkwk... ga ada es krim di sini, jawabku tegas. Doi akhirnya minta air kelapa aja. Alhamdulillahnya doi doyan sama air kelapa. Senang hatiku melihat dia "glek..glek" air kelapanya. Sebelumnya aku tawarin pakai gelas yang lucu yang ada sedotannya, doi malah ga mau, sempat sebal aku. Kata doi takut ama gambar monyet yang ada di gelasnya πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜…dan ternyata doi maunya pakai gelas kakek-kakek cem ini hihihi...yah baguslah jadi momi ga repot cuci gelas dan sedotan ya Bana.
Bana lagi minum air kelapa

Bana ini anaknya aktif banget, tiap diajak jalan ke taman atau ke warung doi seringkali atraksi memutar selagi digandeng πŸ˜… dan doyan bingits naik-naik pagar orang dan selokan kering 😣 tapi no problem sih, aku justru lihat Bana ini kuat dan sehat karena sering main di tempat-tempat yang jorok...doi dari orok gak divaksin kecuali vaksin Hepatitis B pas lahir doank. Yah anggap saja semua yang jorok-jorok itulah vaksinmu ya Bana 🀣
Main air kotor di atap
Di atap kebetulan aku punya stereofoam bekas untuk menampung air hujan, doi sering banget menjadikannya tempat renang dadakan. Padahal airnya kotor bekas kena debu di atap, doi seneng-seneng aja maenin airnya, hati tak kuasa melarangnya, ya sudahlah ya. Aku yakin dalam merawat anak tidak perlu harus selalu steril dari yang jorok-jorok, justru tubuh berkenalan dengan berbagai macam bakteri dari cara-cara alami seperti ini. Cara seperti ini dijalankan seirama dengan makanan sehat, banyak gerak, tertawa, dan perpanjang waktu puasa (tidak makan) insyaallah akan membentuk sistem imun yang super tiada duanya!

Setelah lelah bermain biasanya doi sangat kelaparan, bawaannya mau buka kulkas dan lemari melulu, mungkin kebiasaannya di apartemen begitu, abis lelah suka dikasi es krim atau snack roti sama neneknya. Nah, kalau Bana sudah kelihatan kelaparan, biasanya akan aku tawarkan buah-buahan/salad buah (buah dengan yoghurt) atau raw brownies. Mamaknya sampai kaget dengar kabar anaknya makan pisang, silly yak? Bana biasanya selalu melepeh pisang, gak sampai tenggorokan, hanya dikunyah lalu lepeh. Namun denganku, karena kubuat doi kelaparan sangat, akhirnya aku kasih pisang barangan, dimakan dengan lahap, malah minta sebiji lagi, total doi makan dua. Itupun aku masih jual mahal, bukan menawarkan apalagi menyodorkan ke mulutnya, namun aku minta doi kupas kulitnya sendiri, aku bantu arahin (karena sebelumnya ga pernah makan pisang sendiri). Bana menemukan indahnya mengupas kulit dan makan pisangπŸ’—
Bana pintar makan pisang
Selama dititip dirumahku, Bana hanya mandi sekali sehari, no sabun, no sampo, hanya dengan air. Doi susah sekali disuruh mandi, jadi aku biarkan saja, namun jika sudah kotor sekali ya akhirnya dia setuju untuk mandi. Mau sekotor apapun, prinsipku tidak usah pakai sabun dan sampo. Aku pribadi pun hanya pakai sabun tangan itupun kalau darurat sekali, misal aku abis bunuh kecoa dan tanganku kena isi perutnya, nah berhubung baking soda agak jauh letaknya, aku buru-buru jadinya pakai sabun tangan. Begitu pulalah kuperlakukan si Bana, no sabun, tak perlulah steril-steril, untuk apa? hehe.

Setelah makan pisang, Bana bermain lagi, kemudian lapar kembali. Tidak ada aku tawarkan nasi, prinsipku selama Bana dititip ke aku, aku akan selalu berusaha meningkatkan asupan makanan mentahnya. Jadi nasi nanti akan kuberi sepiring sehari saja, tidak boleh ;lebih, sisanya wajib raw food. Setelah lapar kembali, aku tawarkan raw brownies, dan alhamdulillah dia menyukainya (aku sujud syukur, senang banget).


Bana makan raw brownies
Saat aku kirim foto-foto ini ke mamaknya Bana, mamaknya girang bener, pengennya mah dititip aja ni si Bana selamanya di aku, wkwk. Mamaknya Bana lebih tenang jika ni anak dirawat dengan gembel dan raw parenting ala aku 😜

Sesekali Bana pernah bosan dengan raw brownies, aku putar otak makanan mentah apa lagi yang bisa kutawarkan ya..terpikir raw ice cream, tak lain pisang beku yang diblender sehingga menyerupai es krim. Untungnya ada sisa beberapa strawberry di kulkas. Aku blender pisang beku dengan 1 butir strawberry, hingga menyerupai es krim strawberry. Bana menyukainya! Duh bahagia luar biasa menyelimuti hatiku.
Bana ketika makan 'es krim'
Bersamaku, Bana belajar menyukai buah-buahan. Salak yang biasanya tidak pernah ia mau menelannya pun alhamdulillah mau dimakannya walau memang mengunyahnya tidak begitu cepat. Malah nambah kalau dikasi salak, gak cukup satu, hihi.. Pernah banget doi menolak dan membuangnya, namun aku bilang dengan tegas bahwa makanan tidak untuk dimain-mainin apalagi dibuang-buang, silahkan Bana mainin bijinya aja lempar yang jauh sampai ke tanah yaa..eh dia nurut hehe.. Perpaduan aroma galak, konsisten, tegas, tentu dibumbui pujian dan kasih sayang dalam mengarahkan seorang anak untuk makan sehat adalah seni hidup yang begitu memuaskan hasilnya. Serius, puasnya gak ketolongan melihat seorang anak makan sehat. Ini, aku hehe..

Oiya di hari ke 3 aku sudah mewajibkan makan telor mentah ke Bana , seperti yang biasa mamaknya berikan padanya di jam 6 pagi kalau di apartemen. Alhamdulillah ajaib juga, Bana juga dengan senang hati dan ikhlas dikasi telor mentah, bener juga kata adikku, bahwa Bana sudah berubah. Dulu, Bana kalau diminumin telor mentah bisa sampai jerit-jerit, banyak yang terbuang daripada yang ditelannya saking susahnya dikasih telor mentah. Kekonsistenan itu jawabannya kenapa doi sekarang jadi gampang banget dikasi telor mentah.

Di minggu ke-2 pun Bana sudah mulai minta green smoothie yang biasa aku buatin hanya untuk aku, Kimi, dan Nahl. Ternyata pas aku suapin smoothie ke Nahl, Bana juga mau. Akhirnya aku buat segelas smoothie lagi untuknya πŸ˜‡

Chocolate chip cookies memang bukan makanan mentah. Walau aku membuatnya dengan bahan-bahan yang jauh lebih sehat daripada cookies supermarket, namun aku selalu menahan-nahan makanan satu ini ditunjukkan ke Bana karena aku utamakan makanan mentah yang lebih sehat. Jadi, biskuit ini akan keluar ketika dalam keadaan terdesak, misalnya harus mengantar Kimi dan Nahl piano, biar Bana ga bosan di tempat les ya doi nyemil biskuit ini. Biskuit buatanku mengandung tepung gandum utuh, gula aren (bukan gula pasir), chocolate chip (ini sih mungkin chip yang sama dengan biskuit yang biasa dijual di supermarket ya), telor, butter (butter terntu lebih sehat daripada margarin).

Bana selama dititip di aku, selalu aku biarkan terpapar matahari di saat-saat tertentu. Insyaallah matahari terik jauh lebih sehat daripada matahari pagi yang samar-samar. Pembentukan vitamin D akan lebih cepat jika kulit dipapar matahari terik.
Bana bermain sambil berjemur
Oiya mengenai nasi, aku hanya memberikannya nasi dengan sop bone broth. Isi sopnya hanya diisi wortel alhamdulillah lahap banget malah bisa nyuap sendiri walau harus diarahkan dikit sendoknya supaya ga tumpah-tumpah. Namun doi ga bisa makan tempe mentah, ga doyan! haha...padahal di sampingnya ada Kimi dan Nahl yang makan salad dengan tempe mentah, namun Bana sudah berusaha ikut-ikutan makan tempe mentah tapi dilepehnya, ga suka doi rupanyaπŸ˜… Padahal kata emaknya, dulu Bana doyan makan tempe mentah. Yah..seiring lidahnya sudah kenal tempe goreng, dia melupakan enaknya rasa alami tempe mentah.

Bana asik makan salak
Ada satu momen yang gak kulupa, Bana kan sering kuajak siram tanaman di kebun atap rumah. Pernah juga kuajak doi panen tomat ceri, anaknya iseng banget suka metik-metik jadi hepi doi ketika kuajak petik tomat ceri, padahal tomcernya belum merah benar, yah gak apa-apa deh asal Bana hepi.
Bana panen tomcer
Nah, aku kebetulan punya tanaman ginseng jawa. Berhubung anaknya iseng metik-metik kalau lihat tanaman, sekalian aja aku ceritakan kalau ini tanamannya bisa dimakan loh. Lalu si Bana liatin aku metik kemudian aku memakannya. Dia girang liat pemandangan yang tak biasa itu, wkwk. Dasar memang anaknya iseng, dia metik juga dan langsung dimasukkan ke mulut mungilnya, lalu setelah dikunyah sekali, kemudian mengernyit dahinya dan dilepeh itu gingseng haha.. hari ke 2 ke atap lagi, aku terus melihatkannya bahwa tanaman ini bagus untuk dimakan, aku tunjukkin lagi makan daun ini didepannya, dia ketawa2 kecil lihat aku makan. Kali ini dia ga ambil karena tau ga begitu enak dibanding bakso πŸ˜‘. Hari ke 3, aku pas puasa , nah pas main ke atap tiba2 Bana metik gingseng jawa ini, trus masukin ke mulut dan kunyah dan ditelan sama dia..aku terkejut dan langsung memujinya seketika "wow, kau makan yaa tadi Bana? Hebat!". Tapi aku ga mau terlihat begitu excited, kan kalau terlalu excited anak biasanya langsung males wkwk...nah abis itu aku biasa aja tampangnya. Si Bana mulai lanjut metik (aku pikir, paling yg berikutnya mau dilempar2) ternyata engga loh, dia makan terus dan terus sampai ada 5x petik dia makan semua, walau dia metik dengan tangan kotor dan kadang daunnya dioles2 ke lantai dulu baru dimasukin ke mulutnya zzz...daripada aku ngomelin dia dan dia ga jadi makan, akhirnya tak diemin aja, lumnayan vaksin alami pikirku wkwk.. paling aku arahin aja yg dipetik yang paling atas yaa , jangan yg samping. Melihatnya makan sayur daun hijau mentah untuk pertama kali (pertama kali juga dalam hidupnya memakan mentah sayur hijau) membuat hatiku ketika itu berbunga2, hilang sudah rasa lelah ngehadapin tingkah lakunya yang ajib wakakak.. 
Ginseng jawa yang kian subur habis dipetikin Bana
Dan habis dipetikin Bana, si Ginseng Jawa ini terlihat menumbuhkan new shoot di samping2nya, terlihat makin subur :)

Begitulah sehari-harinya Bana dirumahku. Yuk Moms yang punya anak masih kecil dirumahnya, biasakan sedini mungkin untuk mengenalkan anak terhadap makanan-makanan mentah, supaya lidah mereka terbiasa dengan makanan alami, bukan makanan prosesan. Insyaallah semakin dini dikenalkan, ke depannya dijamin anda tidak perlu melotot hanya sekedar untuk membuat anak makan sayur!

Ah jadi kangen doi, hari ini denger kabar dari mamaknya doi lagi dikasi makan bakso abang2 sama neneknya hakhak..Bana, sini kau nak, jangan lupakan hari2 makan mentah sama momimu ya! Kapan2 lidahmu kusandera lagi hanya boleh makan mentahan πŸ€£πŸ˜‚

Comments

shanda suherman said…
Aku suka bacanya mba ike.. bikin ktawa2.. thanks sharingnya mba..
haha...alhamdulillah kalau menghibur :D

Popular Posts