Bagaimana cara saya menangani anak demam?

Ada baiknya sebelum masuk ke penanganan anak demam, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pertahanan tubuh. Setiap detik dalam kehidupan kita, begitu banyak bakteri, virus, dan jamur yang tinggal dan mencoba masuk ke dalam tubuh kita. Namun Allah telah menciptakan tubuh kita dengan sistem pertahanan tubuh yang super kompleks dengan tentara, penjaga, intelijen, pabrik senjara, dan komunikator handal yang siap siaga 24 jam.

Ketika anak demam entah karena sakit campak, gondongan, cacar, rubella atau apapun nama penyakitnya (yang penting bukan penyakit bawaan genetis) sebenarnya hanya satu intinya, bahwa Allah memberikan penyakit sebagai alarm tubuh yang menandakan tubuh sedang banyak toksin/racun yang hendak dikeluarkan. Bersyukurlah jika masih diberi tanda demam, karena itu berarti bahwa alarm tubuh masih berfungsi. Demam menandakan tubuh sudah overload toksin atau patogen yang masuk memang terlalu banyak hingga sistem imun sampai harus mengeluarkan sinyal demam. Karena sejatinya jika keseimbangan tubuh masih terjaga dengan baik, sistem imun pun juga selalu dalam keadaan siaga 24 jam menjaga tubuh kita, seharusnya jika terinfeksi patogen dalam tingkat yang wajar ya tidak seharusnya sampai membuat demam.

Dari tulisan Mbak Dina Wulandari, founder Komunitas Baking Soda Indonesia yang pernah menulis berikut ini : 

Penyebab sakit menurut Kevin Trudeau dalam bukunya : The Natural Cures 'They' don't want You to Know About, manusia akan sakit bila mengalami salah satu atau kombinasi dari hal-hal berikut :

1. Terlalu banyak toksin menumpuk dalam tubuh.

2. Kekurangan nutrisi yang diperlukan untuk sistem faal tubuh.

3. Terlalu banyak terpapar gelombang chaos elektromagnetik.

4. Mengalami stress mental dan emosi berkepanjangan.

Ke-4 hal ini menyebabkan pH tubuh menjadi asam.
Nah, jika sudah mengetahui penyebab sakit (kecuali sakit akibat bawaan genetis) maka dapat kita rumuskan bagaimana cara mem'buang' penyakitnya, bukan?

Anak saya ketika demam akibat batuk pilek

Hal yang paling sering saya lakukan ketika anak-anak sedang sakit terutama sekali jika demam adalah :
1. Anak wajib berpuasa makanan.
Alasan : Sebuah penelitian pada Cell Stem Cell edisi 5 Juni 2014 menunjukkan bahwa siklus puasa yang berkepanjangan tidak hanya melindungi terhadap kerusakan sistem kekebalan tubuh - efek samping utama kemoterapi - tetapi juga menginduksi regenerasi sistem kekebalan tubuh, menggeser sel induk dari keadaan tidak aktif ke keadaan pembaharuan diri. Valter Longo, seorang Ahli biogerontologi dan biologi sel Italia Amerika Serikat yang dikenal karena studinya tentang peran gen kelaparan dan respons nutrisi pada penuaan dan penyakit perlindungan seluler dan untuk mengusulkan bahwa umur panjang diatur oleh gen dan mekanisme serupa pada banyak eukariota, berkata "Bila anda kelaparan, sistem mencoba menghemat energi, dan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menghemat energi adalah mendaur ulang banyak sel kekebalan yang tidak dibutuhkan, terutama yang mungkin rusak".
2, Berikan anak minum dan minum.
Alasan : hal yang paling riskan ketika anak sakit adalah resiko dehidrasi. Karena itu makanan tidak masuk tak mengapa namun minum adalah satu hal yang wajib sekali dilakukan ketika sakit. Dehidrasi dapat mengancam nyawa, sehingga minum adalah yang harus dilakukan ketika jatuh sakit. Minuman disini bukan berarti hanya air putih saja ya. Minuman yang saya berikan yaitu berupa air putih, air kelapa, herbal tea, virgin coconut oil (minyak kelapa murni), extra virgin olive oil (minyak zaitun murni), kuning telor ayam kampung mentah, bone broth (air kaldu tulang). Intinya saya memberikan minuman-minuman yang kira-kira bisa membantu menumpas patogen tubuh, yang bisa bertindak sebagai antibiotik alami. Mengenai dosis, tidak ada takaran baku mengenai itu. Inilah 'asik'nya kita memberikan antibiotik alami, dosis pakai feeling dan insyaallah tidak menyebabkan hancurnya keseimbangan mikroflora dalam usus sang anak. Kalau saya pribadi, dosis VCO ketika anak sakit sekitar 1 sdm per 2 jam. Untuk herbal tea bisa diberikan 3 x sehari. Kaldu tulang bisa diberikan 2 x sehari atau lebih.
3. Jika demam tidak terlalu tinggi bisa dijemur dibawah matahari terik (di atas jam 9 pagi) dengan baju dibuka, supaya matahari langsung mengenai kulit tubuh anak, ini penting untuk meningkatkan level vitamin D berguna untuk kekuatan sistem imun anak.
4. Buat anak merasa nyaman.
Tubuh dapat memproduksi hormon yang menguatkan imun tubuh ketika Anda merasa gembira atau santai. Contohnya adalah serotonin, dopamin, relaksin, atau oksitosin. Ketika hormon-hormon ini masuk ke aliran darah, mereka akan mengirimkan sinyal agar tubuh menciptakan lebih banyak sel imun. Bahkan tertawa selama lima menit akan secara signifikan meningkatkan jumlah sel darah putih yang berfungsi untuk membunuh sel penyakit (kompas health). Karena itulah, saya kadang memanjakan anak ketika sakit seperti memijit punggung dan kakinya, saya ambilkan minumnya dan termasuk mengajaknya untuk berendam di bak air hangat, dan juga membebaskannya untuk menonton film kartun yang dia sukai. Walau kadang ya saya galakkin juga kalau anak menolak minum hehe..

5. Terapi air.

Terapi air sangat berguna untuk anak-anak dengan bawaan kejang. Sangat berguna ketika suhu demam yang tinggi. Terapi air adalah mengajak anak berendam di bak air hangat selama mungkin, bila perlu tidur di air, tentu sambil ditemani ibu. Rambut anak harus dibasahi, dan selama berendam saya biasa menyiram terus menerus bagian tubuhnya yang tidak terendam air di baknya. Terapi air ini hampir sama seperti kompres anak dengan air hangat, namun kelebihan terapi air ini, seluruh tubuhnya terendam di air hangat sehingga tidak repot memeras waslap dan bolak balik memanaskan air di baskom jika air di baskom kompres telah mendingin. Belum lagi anak takutnya akan menggigil jika baju dibuka untuk dikompres, belum lagi resiko kasur dan lantai basah akibat tetesan air dari waslapnya. Sebaliknya, jika anak nerendam di bak, tentu sang ibu hanya perlu menjaga disampingnya sambil terus menyirami bagian tubuh yang tak terendam dengan gayung. Air pun bertahan lama hangatnya. Setiap terapi air, saya sengaja suhu air di bak sedikit panas supaya bisa cepat menurunkan suhu demam anak yang tinggi, karena anak saya memang ada bakat kejang. Efek penurunan suhu demam dari terapi air ini jauh lebih cepat dibanding efek pemberian parasetamol yang biasanya makan waktu kurang lebih 15 menit. Belum lagi parasetamol memiliki resiko negatif pada liver anak. Menurut saya pribadi, anak yang sedang sakit jangan ditambahi toksin, justru malah menambah beban bagi sistem imunnya, bisa dibaca di sini untuk tulisan saya mengenai parasetamol. Terapi air disamping cepat menurunkan suhu demam (bukan menyembuhkan demam loh ya, tapi menurunkan) pastinya tidak menimbulkan efek negatif bagi si anak sehingga dapat dilakukan berkali-kali ketika suhu demam kembali meninggi. Di samping itu berendam air hangat pun dapat menyamankan dan membuat rileks anak yang sedang sakit. Akibatnya hormon endorphin alias hormon kebahagiaan pun mengalir deras di tubuh anak, sehingga memperkuat sistem imun. Pada terapi air, saat anak sudah ingin keluar dari bak (tapi jika suhu demamnya tinggi, sebaiknya tahan anak selama mungkin di air mungkin ibu bisa merayunya dengan menyediakan mainan favoritnya di baknya sehingga anak mau berlama-lama di air). Setelah anak keluar dari air, tubuhnya bisa cepat dihanduki sedikit lalu cepat dibalur extra virgin olive oil ke seluruh tubuhnya. Ketika pori-pori tubuh melebar setelah berendam dengan air hangat, begitu tubuh dibalur minyak zaitun, maka minyak zaitun yang memiliki sifat anti mikroba jahat pun dapat langsung meresap masuk melalui pori-pori kulit dan ikut mengalir ke dalam pembuluh darah dan siap menumpas patogen yang menginfeksi tubuh.

Hebatnya efek terapi air

6. Berdoa, meminta maaf bersungguh-sungguh dan pasrah kepada Allah.
Sakit pada anak bisa berarti macam-macam, bisa berupa teguran maupun cobaan dari Allah. Bisa jadi teguran bagi kita yang tidak merawat mereka dengan baik sehari-harinya. Misal, sehari-hari anak diberikan snack-snack yang mengandung pengawet dan pewarna sintetis, gorengan, tidak pernah makan sayur dan sebagainya. Allah memberikan sakit supaya kita berkaca apa kesalahan kita selama ini dan kita wajib memperbaikinya. Selain kebiasaan pola makan buruk sehari-hari, baiknya juga kita berkaca dengan apa saja yang telah kita, sebagai orangtuanya, perbuat selama ini, apa mungkin kita terlalu sombong memiliki anak yang tampan atau sehat? Sehingga Allah tidak menyukai kesombongan kita mungkin? Karena itulah sangat penting bagi saya untuk memintamaaf dengan sungguh-sungguh ketika anak tak kunjung sembuh. Minta keridhoan Allah itu sangatlah penting.
Mungkin ada yang bertanya-tanya ketika membaca tipsku di atas, kok tidak menyarankan ke dokter? Kok tidak menyarankan minum obat penurun panas atau obat dokter? Eits jangan salah, ini baru saja mau ditulis hehe.. begini, menurut saya, ke dokter itu akan perlu jika keadaan yang super darurat, misal sakit yang disebabkan kecelakaan, karena kelainan genetis, dan sakit lainnya yang mengancam nyawa. Selama hampir 5 tahun hidup menganut pola makan rawfood, saya pernah sekali ke dokter ketika si kecil Nahl sempat mengalami kejang demam, sepulang dari liburan Lebaran yang mana pas liburan makanan tidak kujaga ketat (disini kisahnya), sehingga terpaksa sekali ke dokter karena saya tidak mengerti kejang itu seperti apa jadi kaget lah istilahnya melihat anak pertama kali kejang, ke dokter dan karena suami yang minta saya untuk tidak melarang dokter memberikan parasetamol saat itu, ya akhirnya saya nurut. Tetapi alhamdulillah tidak sampai minum antibiotik karena tidak saya memutuskan untuk tidak meminumkan sama sekali antibiotiknya. Tujuan saya ke dokter saat itu hanyalah ingin memastikan Nahl memang benar mengalami kejang demam. Yah begitulah, jadi selama 5 tahun hanya Nahl yang pernah menerima parasetamol dua kali, itupun karena saya diperintah suami hehe,. Jadi kembali lagi kepada pertanyaan "kok ga menyarankan ke dokter?" Bagiku selain penyakit-panyakit gawat darurat seperti yang telah saya sebut tadi, insyaallah jika penanganan anak sakit benar-benar diterapkan di rumah dan terbiasa anak diberi makanan-makanan sehat setiap harinya, saya sangat yakin jika suatu kali anak jatuh sakit maka akan sembuh dengan sendirinya dikarenakan sistem imun mereka sudah dibina dengan pemenuhan nutrisi yang baik disertai gaya hidup yang baik dalam kesehariannya. Mengenai obat dokter kok gak saya sarankan? Obat sejatinya benda asing alias toksin bagi tubuh, sehingga saya lebih menyarankan untuk berikhtiar penuh pada herbal dapur dan cairan-cairan yang diatas telah saya bahas, tentunya semua ini berlaku pada anak-anak yang memiliki sistem imun yang baik, tidak ada penyakit genetis bawaan lahir ya.

Terakhir, saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan perkataan yang menyinggung perasaan pembaca. Yuk semangat belajar merawat si kecil di rumah ya moms! 😘