TERDUGA KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI VAKSIN COVID PADA DEWASA
1) 14 jan 2021, Bogor, pusing, sampai harus dengan bantuan alat pernapasan, sedang observasi.
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/4457352/alami-pusing-usai-disuntik-vaksin-covid-19-nakes-kota-bogor-jalani-observasi
2) 15 Jan 2021, Surakarta, 2 orang, pusing ringan, pulih.
Sumber : https://regional.kompas.com/read/2021/01/15/05243651/dua-nakes-di-jateng-alami-gejala-ringan-usai-disuntik-vaksin-covid-19?page=all
3) 15 Jan 2021, Gianyar, Bali, beberapa orang pusing https://radarbali.jawapos.com/read/2021/01/15/235486/usai-disuntik-vaksin-covid-19-nakes-di-gianyar-alami-pusing-pusing
4) 22 jan 2021, kipi ringan 22 org , surabaya,
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5345203/usai-divaksin-covid-19-22-orang-di-surabaya-tunjukkan-gejala?tag_from=wp_cb_mostPopular_list&_ga=2.120244424.1781596319.1610189178-1044319250.1543939003
5) 24 Jan 2021, dokter Zamhari Farzal meninggal di Palembang sehari pasca vaksin, diagnosa : Serangan jantung
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210125172614-20-598174/kronologi-dokter-di-palembang-meninggal-sehari-usai-vaksinasi
6) 5 Feb 2021, nakes di Cilacap meninggal. Diagnosa : DBD.
7) Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang, dr Suhadi, positif covid abis vaksin covid
8) Direktur STIK Makassar Dr.Eha Sumantri, SKM, M.Kes meninggal setelah vaksin covid ke 2x, 19 Feb 21,
Diagnosa : sebelumnya sempat positif covid, terakhir negatif, sesak napas, batuk
9) dosen LLDIKTI IX, dipekerjakan di Akademi Maritim Indonesia (AMI) AIPI Makassar, Dr.H.Abdul Rachmat Tjanring, MM, meninggal dunia di rumahnya Makassar, Jumat 19 Pebruari 2021 jam 24.00 WITA
Sumber : https://tegasnews.com/2021/02/19/sehari-dua-dosen-lldikti-ix-meninggal-dunia/
10) 6 nakes tumbang setelah vaksin covid, Lhoksukon, Aceh Utara, 18 Feb 21.
Diagnosa : mual, pusing, muntah --> dianggap wajar.
11) Perawat RSUD Ngudi Waluyo Blitar meninggal
Diagnosa : positif covid 9 hari setelah vaksin
12) drg. Bernadi Catur Into, Sp.Pros meninggal pasca vaksin (? hari)
13) Wartawan JawaPos TV, Dean Cahyani, Dilarikan ke IGD Pasca Divaksin
Sumber : https://www.suara.com/news/2021/02/26/191631/wartawan-jawapos-tv-dilarikan-ke-igd-pasca-divaksin-sinovac
14) 5 orang wartawan ada keluhan setelah vaksin
Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2021/02/27/12563811/bantah-info-puluhan-wartawan-terkapar-kemenkes-5-orang-diobservasi-karena?page=all
15) Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi positif virus corona (Covid-19), tak lama setelah yang bersangkutan mengikuti penyuntikan vaksin Covid-19 pada 14 Januari 2021.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210122212605-20-597416/sempat-disuntik-sinovac-kadinkes-banjarmasin-positif-covid
16) Dr. H. Faisal, MARS meninggal 3 Maret 2021, kena covid setelah 5 hari vaksin ke 2, masuk ICU lalu wafat.
17) Kadis Kesehatan Lombok Barat, Made Ambaryati Positif Covid-19 Usai 2 Pekan Divaksin
18) Bupati Sleman Sri Purnomo positif COVID-19 usai beberapa hari disuntik vaksin COVID-19 Sinovac. Ia disuntik pada 14 Januari lalu dan dinyatakan positif COVID-19 pada Rabu, 20 Januari 2021.
19) Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, dinyatakan positif Covid-19 . Pradi sebelumnya sudah mendapatkan vaksin Covid-19 tahap pertama.
20) Brigjen TNI Ahmad Rizal Positif Covid Setelah Disuntik Vaksin
21) dr. Early Susan Balkani, meninggal 5 Maret 2021. Dokter RSUD Tani dan Nelayan Kab. Boalemo. Terpapar covid dari merawat suaminya yang covid. Hari pertama vaksin sempat tidak lolos skrining, GDS, tekanan darah naik, lalu pulang dari makasar ubah pola makan, olahraga, minum obat teratur dan mencoba ikut screening lagi akhirnya lulus skrining. Akhirnya disuntik (sebelumnya mengaku puasa 18 jam).
Sumber : FB Vera Pia Baaman (kakak dari al. early)
22) 8 Maret 2021, guru di Tegal meninggal tgl 5 maret dua hari setelah divaksin, dibilang karena diabetes, bukan karena vaksin.
23) 9 Maret 2021 lansia wanita 74 tahun, warga Kedunggede, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meninggal dunia pada malamnya. Siang harinya sempat vaksin.
24) 12 Maret 2021 Lansia laki2 75 tahun, warga Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilaporkan meninggal dunia usai divaksin Covid-19 dosis pertama. Dinkes bilang karena kerjaan berat, stroke.
25) 11 Mar 2021 Mantan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno dan istrinya Nevi Zuarina dinyatakan positif Covid-19, Selasa (9/3/2021). Sebelumnya, Irwan dan Nevi sudah menjalani suntik vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, pada Selasa (2/3/2021).
26) 16 maret 2021, Leli Yuliani, gunu honorer Garut lumpuh. Selain leli, ada 6 orang dirawat pasca vaksin di RS Slamet Garut.
27) 20 Maret 2021, 10 guru kena KIPI dilarikan ke RS, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Sumber : https://www.tvonenews.com/channel/tvonenews/36903-waduh-sejumlah-guru-di-sulbar-dilarikan-ke-rs-usai-divaksin-tvone?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
28) Dirut Viva Cosmetic Surabaya (anak perusahaan Konimex), Susanto Nugroho, setelah vaksin pertama ia ke Bali, disana ia mantu. Selesai pesta, badan terasa tak nyaman. Lalu segera charter pesawat ke Surabaya, dan langsung masuk RS RKZ, dirawat disana dan meninggal karena covid.
Sumber : Whatsaapp
29) Sulaiman Daeng Tika (50) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal tidak lama setelah divaksin 22 Maret 2021.
Sumber : https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/menguak-penyebab-pria-50-tahun-di-sulsel-meninggal-seminggu-usai-divaksin-corona/ar-BB1eVT1u?ocid=spartan-ntp-feeds
30) Adi Setiarso, mantan kabag humas setda di RSUD Salatiga meninggal 24 Maret 2021, sudah divaksin.
Sumber : FB Theresia Retno Widayatsih
31) 24 Maret 2021, Wili Sandria Atlet Angkat Berat Riau, dilarikan ke Rumah Sakit (RS) di Jalan Ahmad Yani Pekanbaru, usai divaksin. Menurut teman Wili yang mengantar Wili ke ambulans, ia terlihat pucat dan menangis menahan sakit dadanya sebelah kiri dan ketika sampai di RS Wili pingsan dan dirawat intensif di RS pekanbaru.
Sumber : https://jurnalpekan.com/news/detail/1088/atlet-angkat-berat-riau-yang-dilarikan-ke-rs-usai-divaksin-sudah-stabil
32) 27 maret 2021, Sulawesi utara tunda pemakaian vaksin astrazaneca karena terjadi KIPI demam, menggigil, nyeri badan hingga tulang, dan muntah. Kasus ini dialami 5-10% dari 3.990 warga. tapi karena dianggap ringan Komnas KIPI membolehkan terus lanjut.
Sumber : CNBC Indonesia
33) 4 april 2021, komandan kompi di Satuan Brimob Polda Maluku, Iptu LT meninggal setelah tanggal 30 Maret disuntik, meriang dan sesak napas.
Sumber : Regionalkompas
34) 29 Maret 2021, Sarmili (45), Bagian belakang tubuh menghitam Sarmili (45), Satpam SMPN 11 Tangsel tewas 29 Maret setelah divaksin sinovac. Dikatakan bukan karena vaksin, karena sudah tidak sehat ketika divaksin.
Sumber : Bantensuara
35) Politisi PDIP I Wayan Sutena Meninggal Covid-19 Meski Sudah Divaksin
Sumber : Radarbali
36) 6 April 2021, Komandan Kompi Batalyon A Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Maluku Iptu Laurens Tenine meninggal setelah 5 hari sejak divaksin. Vaksin tgl. 30 Maret 2021. Dibilang bukan karena vaksin, melainkan karena covid 19.
Sumber : Acehtribunews
37) Tenaga kesehatan di Puskesmas Sawang, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, Leni Marwina, 32, mengalami lumpuh usai disuntik vaksin COVID-19. Vaskin ke 2 pada 26 Februari 2021.
Sumber : https://waspadaaceh.com/tenaga-kesehatan-di-aceh-selatan-lumpuh-usai-vaksin-covid-19/
38) 5 April 2021, Camat dan sekcam di Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat dikabarkan meninggal karena covid 19, sempat disuntik vaksin. Sebelum vaksin, sudah pernah sakit covid.
Sumber : https://www.tribunnews.com/regional/2021/04/05/2-pejabat-kecamatan-di-subang-meninggal-2-kali-terpapar-covid-19-sempat-mendapat-suntik-vaksin.
39) Didik Virgiawan, S.Kom., M.MPar. Meninggal 24 Maret 2021, usia 29 tahun. setelah divaksin di Politeknik Harapan Bersama, Tegal. Setelah divaksin covid pertama kali dan mengalami demam hanya sehari, lalu meninggal dengan tubuh menghitam.
Sumber : Inezthy Yonitha (Isteri, cerita di FB)
40) 14 April 2021, Kabupaten Pamekasan, Mario Tri Atnarto mengalami muntah darah hingga tak sadarkan diri lima hari setelah mendapatkan vaksin Sinovac dosis kedua.
Sumber : Kompas
41) 16 Apr 2021, Henny Setiawan, SH, guru BK SMK Taruna Jaya Gresik. 31 Maret divaksin, Masuk RS tgl. 13 April dengan keluhan mual muntah, sesak, dan demam. Tgl. 15 April meninggal positif covid. Dibilang bukan karena vaksin tapi karena covid.
Sumber : Klikjatim
42) Guru di Sukabumi lumpuh setelah vaksin covid ke 2. Susan, guru SMK Cisolok
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5552211/fakta-fakta-guru-susan-lumpuh-usai-vaksinasi-covid-19-tahap-2
43) Trio Fauqi Virdaus (22 tahun), warga DKI Jakarta meninggal pasca vaksin covid merk AstraZaneca. Suntik tanggal 5 Mei 2021, dan meninggal keesokan harinya padahal sebelumnya sangat sehat.
Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/10/21443031/pemuda-di-jakarta-meninggal-setelah-suntik-vaksin-astrazeneca-kakak?page=all
44) Lansia, warga DKI Jakarta meninggal pasca vaksin merk AstraZaneca
Sumber : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5572566/dua-kasus-meninggal-usai-vaksinasi-di-dki-salah-satunya-lansia
45) Mei 2021, guru SMP Negeri 1 Baubau, La Hinu (59 tahun) meninggal dunia pasca vaksin. Komda KIPI bilang bukan karena vaksin, tapi karena diabetes dan serangan jantung.
Sumber : Kompas ,
46) Guru SD Negeri 2 inisial MS (35 tahun) di Baubau dilarikan ke RS pasca vaksinasi sesak dan jantung berdebar. Dibilang belum sarapan.
Sumber : Kompas ,
47) 4 Juni 2021, Karyawan bank BUMN, Waode Primawati Sazali (35 tahun) di Baubau, SulTeng meninggal 5 hari pasca vaksin. Pasca vaksin lemas, sesak napas, tubuh seperti ditusuk jarum.
Sumber : Sindonews
48) Mei 2021, pria di Bali, Abdullah Malanua (44 tahun), ditemukan meninggal di kamar kosnya yang berada di Jalan Pulau Sebatik, Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat, Kota Denpasar pasca vaksinasi.
Sumber : Detik
49) Guru honorer inisial N (42 tahun) Sekolah Dasar (SD) 1 Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara meninggal 5 hari pasca vaksin COVID. Dibilang bukan karena vaksin karena interval 5 hari, tidak punya komorbid.
Sumber : antaranews
50) 2 Juni 2021, Supardi (68), warga Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan meninggal dunia pasca vaksinasi covid untuk lansia.
https://jateng.inews.id/berita/lansia-di-grobogan-meninggal-usai-divaksin-sempat-dirujuk-ke-rumah-sakit-tapi-ditolak
51) 20 lansia di Semarang meninggal dunia pasca vaksin covid karena komorbid.
Sumber : merdeka
52) Ratusan pekerja di Kawasan Industri Batamindo, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) termasuk PT. Schneider mengalami KIPI pusing, demam, lemas pasca vaksin AZ, dianggap wajar sama kadinkes Batam.
Sumber : Kompas
53) Pria inisial NW (49 tahun)warga Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali meninggal usai vaksin AZ. Vaksin 15 Juni 2021.
Sumber : Kompas
54) 17 Juni 2021, dua warga Riau Kab. Indragiri Hulu dan Rokan Hulu meninggal dunia seminggu pasca vaksin sinovac, dinkes bilang bukan karena vaksin, tapi karena penyakit bawaan gula tinggi, kejang karena sindrom metabolik.
Sumber : Tribunnews
55) 23 Juni 2021, warga Kunciran Jaya, Tangerang, Joko Susanto (32) meninggal 8 hari pasca terima vaksin CoronaVac, divaksin ketika tekanan darah 160. Gejala, demam, batuk batuk hebat
Sumber : Kompas.
56) 5 Juli 2021, Deni Nova Saputra (42), warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meninggal dunia sehari setelah divaksin Astrazeneca.
Sumber : Merdeka
57) 15 Juli 2021, Irwan Dulu (46 tahun) meninggal sehari setelah vaksin AZ dengan keluhan merasakan panas dingin, vaksin di Puskesmas Kelurahan Mahawu, Tuminting, Manado, Sulawesi Utara.
Sumber : Sindonews
58) 21 Juli 2021, Juita Lydia Tiwa (30 tahun) meninggal setelah 10 hari menerima vaksin AZ. Desa Motoling Dua, Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Gejala, demam, sakit kepala, dan mual.
Sumber : Suarabekaci
59) Didik Sukarno Hadi. Semarang. 1 Juli 2021 vaksin, 6 Juli mulai sakit, 17 Juli meninggal.
Sumber : FB almarhum
60) 24 Juli 2021, Seorang mahasiswa meninggal usai divaksin Sinovac di KKP Kelas I Medan. Irwin Perdana Nasution (21) warga Jalan Karya Setia, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat. Demam tinggi, hilang indra penciuman, sesak napas, sempat di oksigen dan ventilator.
Paman dari Irwin juga sama2 vaksin dan saat berita ini ditulis mengalami koma pasca vaksin.
Sumber : Tribunews
61) 1 Agustus 2021, Hartijo, 49 tahun, warga perumahan Bapede, Batam Center, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Meninggal 4 hari setelah menerima vaksin Sinovac di Apindo Kepri 11 Juli 2021, dengan diagnosa covid.
Sumber : Tribunews
62) 2 Agustus 2021, Amelia Wulandari (22 tahun), mahasiswi asal Aceh lumpuh setelah vaksin covid di Akper di Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat. Abis vaksin, mual pada siang hari , kejang pada malam hari, membiru lalu lumpuh. Ada riwayat, lambung akut, sinusitis, dan tipes namun tetap dipaksa suntik. IDI bilang itu bukan karena vaksin, melainkan karena ketakutan, psikosomatis
Sumber : Tribunmedan
63) 23 Agustus 2021. Ahmad Solihin (37 tahun) pegawai toko kelontong, warga Kampung Citapen Desa Sukaratu Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat lumpuh pasca vaksin ke 2 covid, 8 Juli 2021. Vaksin pertama hanya merasakan pegal. Namun vaksin ke 2 membuatnya lumpuh, alergi, dan ada benjolan di ketiaknya.
Sumber : Detiknews
64) 25 Agustus 2021. dr. Andi Yuswardani Makmur meninggal pasca vaksin ke 3 covid merk Moderna. Dokter RSUD Sulthan Daeng Radja Bulukumba, Sulawesi Selatan divaksin tanggal 20 Agustus 2021, hari Jumat. Minggu pagi, ketika sedang mencuci di rumahnya tiba-tiba tidak sadarkan diri, lalu meninggal dunia.
Sumber : Kompas
65) Maret 2021.
Nama : Karjono
Umur : 49 th
Alamat: cibubur
Kronologi:
Vaksin pertama 16 Maret 2021
Vaksin kedua 30 Maret 2021
Vaksin pertama tdk merasakan apa2. Vaksin kedua jg sama. Tdk demam dan tdk meriang.
Sesudah vaksin tdk ada aktivitas berat.
Minggu pertama Juni, Acara Jumat Berkah, dapat teh pucuk sama roti. Pulang, malamnya buang air kecil terasa sakit. Sabtu pagi berjalan udah gontai dan tdk seimbang.
Sabtu sore pergi terapi listrik (bangku listrik).
Terapi itu dilakukan hampir 2 minggu, tetapi tdk ada perubahan. Tapi malah tambah berat.
Setelah 5 hari pertama sejak kejadian awal, kedua kaki tidak bisa digerakkan seolah lumpuh.
Kejadian berlanjut, tangan suka kesemutan.
Selama sakit berlangsung tdk ada demam atau meriang.
Kondisi kaki tidak mati rasa, dicubit masih sakit.
Juli awal ke Puskesmas dirujuk ke RS Kesdam Cijantung. Lalu dirujuk ke RS PON.
Hasil lab kimia darah pasien adalah tidak ada tingkat keparahan yang serius, hanya kolesterol berupa trigliserida.
Pola hidup, sering makan rumahan, dimasakin istri. Tidak merokok. Tiap subuh solat ke mesjid.
Kondisi sekarang duduk masih harus sandaran,jika tidak ada sandaran maka akan jatuh.
Sampai hari ini belum bisa bekerja kembali. Padahal Karjono harus menghidupi anak dan istrinya.
66)
Nama: Toto Suwarsono
Umur : 48 tahun
Alamat: Pasar Rebo
Kronologi:
Toto Suwarsono melakukan vaksinasi pada tanggal 21 Juni 2021 pukul 11.40 menggunakan vaksin astra zeneca.
Sepulang dari vaksinasi Toto mengeluh pusing berat dan sakit di bagian dada. Sehari setelah vaksin, Toto demam tinggi dibarengi sesak napas dan sesekali batuk.
Melihat kondisinya semakin memburuk, Toto memeriksakan diri ke klinik sebanyak dua kali. Karena tak kunjung sembuh akhirnya Toto dirujuk ke RS terdekat namun penuh dan tidak bisa mendapatkan pengobatan maksimal. Akhirnya Toto kembali ke rumah dengan keadaan masih sesak napas.
Pada hari ke 10 pasca vaksinasi, kondisi Toto belum membaik malah semakin parah. Akhirnya bu Rosini istri beliau memutuskan untuk membawanya kembali ke RS namun meninggal di perjalanan pada tanggal 9 Juli 2021.
Toto meninggalkan tiga orang anak yang masih membutuhkan biaya untuk sekolah. Pihak keluarga kecewa karena penangan korban pasca vaksinasi tidak seindah yang dijanjikan.
67)
Rahimah (62) warga Jalan Beringin Pasar 5 Gang Salak 40 Tembung Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deliserdang meninggal dunia pada hari Minggu, (16/1/2022) setelah mendapatkan vaksinasi di Kantor Camat Percut Seituan pada hari Jumat (14/1/2022).
Seorang keluarga korban, Sofyan mengatakan almarhumah mendatangi kantor Camat Percut Seituan untuk mengambil bantuan sembako.
"Kami awalnya datang ke Kantor Camat mau ambil sembako. Jadi saya menunggu di luar, si ibu yang masuk," ujarnya kepada Tribun Medan, Senin (17/1/2022).
Setelah menunggu diluar, tak lama kemudian, Rahimah keluar kembali menemui Sofyan dan mengatakan harus divaksin terlebih dahulu.
"Harus di vaksin dulu katanya. Ibu vaksin dulu lah ya," kata Sofyan meniru perkataan almarhumah.
Sofyan yang dari tadi menunggu di luar, merasa curiga karena almarhumah tak kunjung keluar.
Ia pun kemudian masuk kedalam kantor camat untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Namun, ia terkejut melihat Rohimah sudah tergeletak di atas kursi.
"Saya tanya, ibu kenapa? Katanya sakit di bagian bekas suntik vaksin. Jadi saya bilang, pulang aja kita ya buk. Katanya iya pulang aja," terangnya. Setiba dirumah, korban langsung dibaringkan diruang tengah.
Setelah satu hari istirahat dirumah, kondisi almarhumah semakin parah, dan langsung dilarikan kerumah sakit Mitra Medika, Jalan Besar Tembung Kecamatan Percut Seituan.
Setelah menjalani perawatan selama beberapa jam, korban akhirnya meninggal dunia pada hari Minggu (16/1/2022) sekitar pukul 5 pagi.
Sumber : medan tribunnews
Nama : Ahmad Solihin
Umur : 37
Nama Vaksin: Sinovac
Tanggal vaksin kesatu: 10 Juni 2021Tanggal vaksin kedua: 8 Juli 2021
Ahmad Solihin adalah seorang karyawan lepas di sebuah toko perabotan di daerah Bojong Picung. Ia mengikuti vaksinasi dikarenakan mengikuti anjuran pemerintah.
Ahmad Solihin mendapatkan suntikan sebanyak dua kali. Yang pertama ia tidak merasakan efek yang berarti.
Pada vaksin kedua, Ahmad Solihin mengalami pusing dan muntah-muntah selang dua jam setelah divaksin. Setelah itu pihak keluarga mengantarnya ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan.
Sepulang dari Puskesmas, tiba-tiba muncul ruam besar-besar di sekujur tubuhnya. Seperti alergi.
Belum sembuh dari ruam-ruamnya, pada tanggal 10 Juli 2021, Ahmad Solihin mengalami kelumpuhan.
Karena kondisi semakin parah, pihak keluarga memutuskan untuk membawanya ke RS di Cianjur. Di RS Ahmad Solihin mendapatkan perawatan medis dan terapi.
Belum juga sembuh kelumpuhannya, sepulang dari RS tiba-tiba muncul benjolan sebesar bola kasti di bawah ketiaknya.
Setelah viral di media, Ahmad Solihin langsung dibuatkan kartu BPJS dari pemda setempat dan uang santunan dari Baznas.
Sampai hari ini kondisi Ahmad Solihin belum bisa kembali normal. Ia masih belum bisa bekerja kembali. Sedangkan ia punya istri dan dua orang anak yang harus dinafkahi.
Dan tidak adanya kelanjutan pertanggung jawaban pemerintah terkait sakitnya Ahmad Solihin membuat khawatir pihal keluarga atas masa depan Ahmad solihin dan keluarganya.
Sumber : Yayasan al farizqi
69)
Nama : Karjono
Umur : 49 th
Alamat : Cibubur
Kronologi:
Vaksin pertama 16 Maret 2021
Vaksin kedua 30 Maret 2021
Vaksin pertama tidak merasakan apa-apa. Vaksin kedua juga sama. Tidak demam dan tidak meriang.
Sesudah vaksin tidak ada aktivitas berat.
Minggu pertama Juni, acara Jumat Berkah, dapat teh pucuk sama roti. Pulang, malamnya buang air kecil terasa sakit. Sabtu pagi berjalan sudah gontai dan tidak seimbang.
Sabtu sore pergi terapi listrik (bangku listrik).
Terapi itu dilakukan hampir 2 minggu, tetapi tdk ada perubahan. Tapi malah tambah berat.
Setelah 5 hari pertama sejak kejadian awal, kedua kaki tidak bisa digerakkan seolah lumpuh.
Kejadian berlanjut, tangan suka kesemutan.
Selama sakit berlangsung tidak ada demam atau meriang.
Kondisi kaki tidak mati rasa, dicubit masih sakit.
Juli awal ke Puskesmas dirujuk ke RS Kesdam Cijantung. Lalu dirujuk ke RS PON.
Hasil lab kimia darah pasien adalah tidak ada tingkat keparahan yang serius, hanya kolesterol berupa trigliserida.
Pola hidup, sering makan rumahan, dimasakin istri. Tidak merokok. Tiap subuh solat ke mesjid.
Kondisi sekarang duduk masih harus sandaran,jika tidak ada sandaran maka akan jatuh.
Sampai hari ini belum bisa bekerja kembali. Padahal Karjono harus menghidupi anak dan istrinya.
Sumber : Yayasan al farizqi
70)
Nama: Toto Suwarsono
Umur : 48 tahun
Alamat: Pasar Rebo
Kronologi:
Toto Suwarsono melakukan vaksinasi pada tanggal 21 Juni 2021 pukul 11.40 menggunakan vaksin astra zeneca.
Sepulang dari vaksinasi Toto mengeluh pusing berat dan sakit di bagian dada. Sehari setelah vaksin, Toto demam tinggi dibarengi sesak napas dan sesekali batuk.
Melihat kondisinya semakin memburuk, Toto memeriksakan diri ke klinik sebanyak dua kali. Karena tak kunjung sembuh akhirnya Toto dirujuk ke RS terdekat namun penuh dan tidak bisa mendapatkan pengobatan maksimal. Akhirnya Toto kembali ke rumah dengan keadaan masih sesak napas.
Pada hari ke 10 pasca vaksinasi, kondisi Toto belum membaik malah semakin parah. Akhirnya bu Rosini istri beliau memutuskan untuk membawanya kembali ke RS namun meninggal di perjalanan pada tanggal 9 Juli 2021.
Toto meninggalkan tiga orang anak yang masih membutuhkan biaya untuk sekolah. Pihak keluarga kecewa karena penangan korban pasca vaksinasi tidak seindah yang dijanjikan.
Sumber : Yayasan al farizqi
71)
Nama: Taufiq Nugraha
Umur: 29 th
Alamat: Yogyakarta
Kronologi:
Taufiq Nugraha melakukan vaksinasi pada tanggal 7 Agustus 2021 dengan vaksin sinovac. Sore harinya, dia mengalami gejala kejang, menggigil, sebagian badan kaku, mual, sesak.
Karena kondisi semakin parah, sore hari rekannya mengantarkan ke Puskesmas (sampai 4 puskesmas) tetapi semua tutup. Setelah konsultasi dengan pihak penyelenggara vaksinasi. Maka Taufiq mendatangi RS yg dirujuk penyelenggara vaksinasi.
Sesampainya di RS, pihak RS memberikan tindakan dan kondisi Taufiq agak membaik pada tengah malam namun memutuskan pulang walaupun dirujuk untuk rawat inap. Alasan memutuskan untuk pulang itu dikarenakan ketika ditanyakan kepada pihak RS, biaya yang dikeluarkan selama pengobatan dan rawat inap tidak akan ditanggung pemerintah. Padahal sebelum vaksin, Taufiq menanyakan kepada vaksinator terkait biaya jika terjadi sakit setelah divaksin dan pihak vaksinator mengatakan semua biaya sakit pasca vaksin akan ditanggung pemerintah.
Akhirnya Taufiq memutuskan untuk pulang dalam keadaan belum sembuh.
Walaupun sekarang kondisi Taufiq sudah membaik, tetapi Taufiq merasa dirugikan karena biaya selama sakit tidak ditanggung pemerintah dan selama hampir 3 bulan tidak dapat mencari nafkah.
Untuk itu Taufiq berencana untuk menuntut keadilan terhadap vaksin yang telah merugikan dirinya dan keluarga.
Sumber : Yayasan al farizqi
Comments