BERJEMUR MATAHARI YANG SEHAT

Berjemur..berjemur..berjemur..
Itulah yang biasa saya lakukan untuk diri sendiri dan untuk kedua anak saya. Menurut Mercola, dokter holistik panutanku, vitamin D adalah kunci terpenting dari keseluruhan kesehatan. Mau bebas kanker? vitamin D kuncinya. Mau tulang kuat? vitamin D lah yang bantu penyerapan kalsium lebih optimal. Mau sembuh TBC tanpa obat farmasi? bisa, vitamin D 'obat'nya. Dulu sebelum antibiotik ditemukan, orang2 TBC ditempatkan disuatu tempat yang banyak sinar mataharinya (helioterapi). Tetapi sejak antibiotik ditemukan, orang2 mulai meninggalkan cara kuno ini beralih ke antibiotik. Padahal banyak sekali kasus overdiagnosis pada pasien TBC. Untuk menentukan seseorang TBC atau tidak kan susah, yang bukan TBC kalau minum ab bisa berakibat resistensi bakteri. Gimana engga, lha wong minum abnya 6 bulan loh. Belum lagi ada resiko gigi keropos karena kebanyakan ab. Mangkanya, sebelum didiagnosis mengarah ke TBC, mending biasakan dari sekarang diet sehat dan berjemur. Insyaallah ketika anak atau anda batuk gak akan kawatir apakah anak batuk TBC atau tidak, kalau rajin berjemur dan diet sehat insyaallah ga akan TBC.

Selain Mercola, para pakar kesehatan holistik sangat menyayangkan dengan adanya mitos yang selama ini beredar. Menurut teori kedokteran konvensional, wajib berjemur matahari jam 8-9 pagi saja, lebih dari jam 9 bisa kena kanker kulit, melemahkan imun dsb. Ternyata sekarang2 pakar holistik telah membuktikan bahwa justru matahari sianglah yang paling sehat. Singkat ceritanya, matahari kan ada UVA dan UVB. Yang sehat adalah UVB, karena berperan dalam pembentukan vitamin D pada tubuh yang terekspos matahari. Ketika pagi dan sore UVA yang paling banyak ada, tetapi UVB paling banyak pada siang hari. Nah, ternyata yang dapat menyebabkan kanker kulit justru UVA, bukan UVB. Jadi sebenernya, matahari pagi dan sore hari adalah matahari yang justru dihindari. Semakin dekat ke siang hari, maka matahari semakin sehat.
Lalu, bagaimana berjemur yang baik? Berjemur TIDAK BOLEH dibatasi oleh kaca mobil or jendela. Ini menyebabkan UVB ga bisa masuk melalui kaca , cuma UVA yang dapat menembus awan, polusi, dan kaca karena panjang gelombang UVA lebih panjang daripada UVB. Berjemur TIDAK BOLEH pakai krim SPF, karena alasan yang sama seperti kaca tadi konsepnya. Nah, supaya tidak terjadi sunburn, lebih baik pakai krim SPFnya hanya di area wajah saja karena matahari memanglah dapat membuat kerutan2 halus di wajah. Daerah wajah adalah bagian kulit yang paling tipis. Semakin luas permukaan kulit terkena sinar matahari, maka semakin tinggi level vitamin D yang akan terbentuk. Karena itu saya lepas baju anak-anak saya hehe. Tapi menurutku sih yang penting berada dibawah matahari terik walau pakai baju pun tetaplah sehat, yang penting tidak terhalangi kaca. Lalu, setelah berjemur dilarang cepat2 mandi, berilah waktu tubuh membentuk vitamin D. Untuk mencegah sunburn, pakailah moisturizer, VCO (Virgin Coconut Oil) adalah moisturizer terbaik.

Lalu bagaimana yang kabarnya banyak orang yang sering migrain atau sakit kepala jika terkena matahari? Kabarnya, itu reaksi partikel pada mata terhadap radiasi matahari, jika teori ini benar maka memakai sunglass dan topi akan membantu ketika berjemur. Akan tetapi, ada juga artikel yang mengatakan itu semua karena diet yang belum sehat. Jika masih konsumsi makanan pabrikan yang mengandung 4 P (pengawet, pemanis, perasa, pewarna) dan belum kembali ke diet makanan alami dan masih sering makan-makanan manis yang mengandung gula pasir dan tepung putih yah akan sering migrain. Coba selidiki dulu ya, jangan langsung anti sama mataharinya yaa.

Bagaimana jika musim hujan tidak ada matahari? Jangan kawatir, ternyata asupan vitamin D bisa didapat dari suplemen vitamin D3, kenapa harus vitamin D3 bukan vitamin D maupun D2 ? Karena vitamin D3 adalah vitamin D yang aktif yang langsung bisa terserap oleh tubuh. Kalau ga mau suplementasi, ternyata saya gugling ada loh lampu pengganti UVB untuk dipasang didalam rumah. Biasanya ni lampu dijual untuk peliharaan reptil macam iguana dan sebangsanya, dikarenakan tu reptil adalah hewan daerah panas jadi wajib pakai lampu UVB dalam kandangnya. Nah, boleh kan tu dipakai untuk 'berjemur' indoor ketika cuaca mendung. Tapi saya sendiri ketika musim hujan memang jadinya jarang berjemur sih hehe..

Ketika Kimi masih TK, sepulang Kimi sekolah jam setengah 2 siang biasanya langsung kusambut dengan minuman hangat jeniper (jeruk nipis peras), tanpa lelah dia langsung lepas baju, baju Nahl juga kulepas, kalo ibunya utuh lah bajunya ;p dan kami lalu duduk dihalaman depan rumah sambil lihat2 perkembangan tanaman yang kami tanam. Sambil kuajak cerita, dia lama-lama sangat menikmati aktivitas berjemur ini. Pertama kali saya wajibin berjemur, Kimi dan Nahl berkicau (emang burung yak? :D). Tapi lama2 mereka terbiasa dan malah Kimi berkata "momi aku suka sekali berjemur, badanku enak". Malah saking fanatiknya sama berjemur, saya sengaja bawa mainan anak2 ditebar dihalaman depan, biar mereka main bola dsb dibawah matahari. Alhamdulillah dari tahun 2013 kebiasaan berjemur dan makan sehat benar-benar membuat kami (alhamdulillah) tidak pernah lagi ke Rumah Sakit.


Asiknya berjemur, badan sehat dan kuat

Main gasing diluar rumah biar kena matahari siang

Aturan berjemur antara orang berkulit putih dan gelap juga beda lho, yang berkulit gelap harus lebih lama jemurannya dikarenakan pada kulitnya ada pigmen yang bisa menghambat sinar UV masuk. Kalau yang kulit putih jemur sampai si kulitnya berubah warna kemerahan itu sudah cukup. Dan sesaaat setelah selesai berjemur jangan langsung mandi ya, karena kulit tubuh pun memerlukan waktu untuk membentuk vitamin D, biarkan saja dulu sejenak kira-kira 15 menit, baru mandi deh. 
Gimana moms, masih takut bermain-main dengan si kecil di siang hari ? no way ! 

Comments

Unknown said…
inspiring...alhamdulillah matahari masih bersinar memberi energi yg banyak...
terimakasih mbak..jangan ragu untuk berada dibawah matahari terik ya ;)
Unknown said…
Siang ny antara jam brp mpe brp mbak
Unknown said…
Jam 10 ke atas, batasnya jam 2 sore silahkan aja pilih mau jam berapa cukup 10-15 menit kok
Unknown said…

Inspiratif.... :-)
Hana Hendrisna said…
MasyaAllah mbak inspiring tulisan2nya. Saya juga mulai tertarik dengan dunia holistik setelah didagnosis sakit paru. Ini apakah ada bukti ilmiahnya jika berjemur diatas jam 10? Karena saya masih mencari keyakinan tentang waktu berjemur ini

Popular Posts