Living Food vs Dead Food

Saya percaya, untuk menjadi sehat seutuhnya seorang manusia harus memiliki hati yang bahagia dan makan makanan hidup.

Apa sih makanan hidup itu? Makanan hidup (living food) adalah makanan sehat yang mampu memberikan kehidupan yang baik bagi manusia, termasuk makanan yang masih mengandung enzim utuh (makanan yang tidak dipanaskan lebih dari 48 C). Makanan hidup bagiku adalah rawfood (makanan mentah) yang masih utuh enzimnya dan berbagai makanan non-raw yang sehat tentunya seperti bone broth, ubi kukus, jagung kukus, dll. menurut Hiromi (Gastroentologis dan ahli bedah terkenal di dunia), enzim-enzim yang berharga mulai terurai pada suhu 48◦C dan pada suhu 115◦C sudah hancur seluruhnya. Dan untuk menjadi sehat, seharusnya manusia makan makanan hidup (makanan yang masih mengandung enzim utuh). Jadi pemanasan tinggi dapat mengakibatkan penurunan drastis dari nutrisi dan enzim makanan itu sendiri.

Lalu apa sih makanan mati (dead food)? Dead food (makanan mati) adalah makanan yang apabila dimakan setiap hari justru akan menimbulkan masalah kesehatan di kemudian harinya, singkatnya makanan mati adalah makanan yang tidak sehat. Lalu makanan apa saja sih yang termasuk Dead Food? Makanan-makanan yang mengandung 4P (Pemanis, Pengawet, Pewarna, dan Penyedap sintetis) dan mengandung transfat (gorengan). Jika setiap harinya anda banyak memakan dead food, secara perlahan anda sama saja membuat imun tubuh menjadi lemah. Padahal tubuh yang sehat adalah dokter terbaik untuk anda sendiri. Tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri jika sistemnya dibangun dengan baik. Tetapi dengan asupan junk food (dead food) setiap harinya, maka sistem itu akan menjadi kacau, tubuh susah untuk menyembuhkan dirinya sendiri, butuh waktu lama atau bahkan perlu intervensi obat-obatan farmasi supaya sembuh dari suatu penyakit. Jadi, kalau anda sedang jalan-jalan di supermarket lalu melihat deretan makanan yang dipajang di rak-rak supermarket, kebanyakan anda sedang melihat makanan-makanan mati alias dead food. Dead food berarti cuma makanan pabrikan ya? kebanyakan ya begitu, tapi sebenernya homemade food juga banyak lho bisa disebut sebagai dead food, yaitu jika homemade food tersebut mengandung bahan-bahan pangan yang bisa membuat usus kita ga sehat contohnya makanan yang mengandung gula pasir, tepung-tepung putih, minyak yang dipanaskan, garam pabrikan, dll. Jadi homemade food bukan berarti healthy food juga. Banyak ibu-ibu yang sudah merasa membuatkan masakan sehat karena merasa ga beli diluar, tetapi ternyata tidak begitu kenyataannya. Contohnya, jika kita memiliki buah pisang dan strawberry di rumah. Lalu karena kita orangnya senang makan yang enak-enak dan rela banget repot demi makan enak, maka disulaplah pisang dan strawberry tersebut menjadi banana cake dan strawberry jam. Padahal pisang dan strawberry nutrisinya sudah yang terbaik ketika dimakan begitu saja tanpa dijadikan sebuah masakan lain. Sudah pada tahu kan untuk membuat sebuah banana cake, tentunya perlu penambahan gula pasir, tepung putih, dan tentunya dengan pemanasan yang tinggi dalam oven. Begitu juga untuk membuat strawberry jam pastinya diperlukan gula pasir dan pemanasan yang luamayan tinggi. Lalu ada apa dengan gula pasir dan pemanasan tinggi? Mengenai pemanasan tinggi di atas sudah dijelaskan ya. Dan untuk menjadi sehat, seharusnya manusia makan makanan hidup (makanan yang masih mengandung enzim utuh). Jadi pemanasan tinggi dapat mengakibatkan penurunan drastis dari nutrisi dan enzim makanan itu sendiri. Lalu, bagaimana dengan tepung putih? tepung kan olahan pabrikan yang sudah ditambahi za-zat kimia sintetis, selain itu mengandung gluten yang dapat membuat lengket di usus, sehingga menutupi rambut-rambut usus menghalangi penyerapan nutrisi. Kalau gula putih? sama aja, gula putih kan sudah olahan pabrik yang sudah ditambahi zat sintetis juga dan terkenal sebagai makanan sel kanker. Jadi, sayang kan kalau pisang dan strawberrynya jadi ga sehat karena cara kita mengolahnya.
Begitu juga ketika membuat suatu homemade food misalnya semur daging. Dagingnya sudah sehat tetapi ketika memasak kita memakai kecap yang mengandung pengawet dan penyedap sintetis maka daging yang tadinya sehat, akan menjadi tidak sehat lagi.



Simpel kan perbedaan living food dan dead food... Anda akan hidup sehat jika setiap atau mayoritas apa yang anda makan adalah makanan-makanan hidup. Sebaliknya, anda akan dengan mudah sakit jika apa yang anda makan kebanyakan berupa dead food. Itu aja rumusnya.

Comments

Terima kasih Teh Rike untuk sharing nya yang sangat berguna ini. Butuh tekad kuat dan ketelatenan untuk orang sehat2 menerapkan pola makan raw food. Pastinya banyak godaan dan tantangan :) tapi selama diimbangi antara dead food dan life food insyaalah masih oke. Lebih oke lagi kalo asupan life food nya diperbanyak daripada dead food.
panggil ike ajah atuh Yolaan hihi..iya imbangi saja yool, biar hidup lebih hidup kaan :)
aku pun tetap makan dead food buanyak di sabtu minggu dan hari2 lain kalau ada yg kasih ya kumakan. ga mungkin kan mertua ngasi donat J.co terus kubuang haha..semangat sehat terus ya Yolan :)

Popular Posts