Anak-anakku Sembuh dari Gondongan

Bulan Februari 2017 ini musim hujan, puncak-puncaknya malah. Dan seperti biasa, musim hujan selain membawa keberkahan bagi bumi, di sisi lain juga meningkatkan angka kejadian sakit. Kali ini, ramai terdengar musim sakit campak dan gondongan di timeline facebookku. Aku hanya berharap, semoga anak-anakku enggak ketularan, amin. Namun kenyataan berkata lain. Anak-anakku (Kimi 8 tahun dan Nahl 5 tahun) akhirnya kena juga gondongan (mumps) secara bergantian. Akan aku ceritakan urutan kejadian gondongan mereka berdua di blog ini. Apa tujuanku menceritakannya? sama dengan yang sudah-sudah, tujuanku tak lain hanyalah ingin berbagi bahwa penyakit gondongan bagi anak-anak yang sehat bukanlah suatu penyakit yang berbahaya. Penyakit gondongan (menurutku) bukanlah penyakit yang harus ditakuti karena bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak seharusnya seorang ibu buru-buru membawa anaknya yang gondongan ke Rumah Sakit. Silahkan bagi yang tidak setuju dengan pendapatku ini, tetapi aku (sekali lagi) hanya mengutarakan pendapatku di blog pribadiku ini, dan semoga dapat membuat para ibu yang membacanya bisa lebih tenang dalam menghadapi anak yang terkena gondongan. Dan aku melakukan semua tindakanku atas kesadaran sendiri dan dengan resiko yang siap aku tanggung sendiri tentunya. Jadi, saran yang aku kemukakan di blog ini silahkan anda pertimbangkan sendiri dan kembali keputusan ada ditangan anda sebagai seorang ibu. Aku bukan dokter(penting nih diberitahu hehe). Oke, aku mulai saja ceritanya ya...

Kamis, 23 Februari 2017. Sore hari, sepulang sekolah Kimi (8 tahun) yang tiba-tiba demam, lumayan tinggi nyampe 39 derajat, memang lagi batuk pilek juga sih kita sekeluarga tapi ringan aja. Jadi aku tidak terlalu khawatir akan demamnya Kimi. Alhamdulillah, esok paginya demam sudah reda. Kejadian ini entahlah ada hubungan atau enggaknya dengan gondongan, aku tulis aja ya karena kejadian sakitnya deket-deketan hehe..


Jumat, 24 Februari 2017. Kakaknya pagi-pagi sudah sembuh, giliran Nahl (5 tahun) sekarang demam (jam 8 pagi). Demamnya ringan, dibawah 38,5. Jadi bobonya juga masih anteng si Nahl. Paling khawatir itu kalau Nahl demam karena punya bakat kejang. Tapi demam kali ini ringan jadi tidak terlalu membuatku was-was.


Sabtu, 25 Februari 2017. Menuju pagi pun suhunya Nahl sudah agak turun, walau masih 37,5. anget-anget sedikit lah. Kami sekeluarga memang sedang batpil, tetapi yang demam bergantian anak-anak dan suami saja. Suamiku juga flu berat dengan gejala bersin intens, demam ringan, dan hidung meler (mangkanya dedi kalau beli coklat jangan kebanyakan dooonk hehe). Nahl ceria-ceria aja sih hari ini, main pun seperti biasa aja. Tiba-tiba siang hari, pipinya arah leher sebelah kiri terlihat bengkak sebelah, aku pun langsung teriak "waaah! Nahl kena gondongan yaa" sambil tertawa dan memegang pipinya Nahl yang bengkak hehe. Beginilah aku menghadapi anak gondongan, santai aja, beda banget dengan ketika aku menghadapi anak kena campak yang sudah aku pernah ceritakan disini, heboh dan disertai banjir tangisan hehe. Santai, karena aku tahu gondongan adalah panyakit yang ringan jika dibanding campak. Seperti biasa, mbah gugel akan menjadi tempat pencarianku akan penyakit anak-anakku. yah bolehlah aku dibilang "berobat sama google" hihi, karena memang itulah yang kerap kali aku lakukan :)

Gondongan Nahl hanya di pipi kiri, besar

Minggu, 26 Februari 2017. Nahl suhu badannya normal sekali hari ini, namun pipi kirinya semakin bengkak. Dia sudah tidak bisa makan nasi, pernah kelaparan aku suapi nasi ayam, baru juga sesuap langsung jerit-jerit kesakitan. Karena itu, aku langsung memutuskan untuk stop segala macam makanan padatnya, dia hanya kuberi susu sapi mentah dan bone broth hari ini, eh wait..hari ini diajak ke apartemen akungnya Nahl, ada adikku juga disana, tetapi anehnya ditawarin sama adikku pizza dia mau loh. Aneh dah giliran pizza dia gak ngeluh sakit, malah habis 2 slice pulak wkwkwk. Selebihnya dia tidak mengeluhkan hal lain, masih ceria sekali dan main seperti biasa aja. Oiya, adik iparku membelikan blau supaya nanti sepulangnya kami , bisa dipakaikan ke gondongannya Nahl. Namun begitu sampai di rumah, hanya aku pakaikan blau sekali aja ke Nahl, habis itu stop, karena kubaca ternyata blau itu hanyalah mitos. Jadi, jaman dulu itu ibu-ibu sering memakaikan blau ke anaknya yang gondongan supaya sang anak malu untuk keluar rumah dikarenakan warna blau yang biru dan bau cuka (karena blaunya dicampur cuka). Oke, no blau for Nahl yaa biar ga jadi monster kecil yang biru anakku hihi. Lagian agak aneh juga blau kan 'deterjen' pakaian, apa hubungannya sama gondongan hehe.

Overnight oat yang lembut dan enak

Senin, 27 Februari 2017. Nahl masih belum bisa makan yang keras-keras, hanya susu sapi mentah aja hari ini. Tetapi siangnya ternyata mau loh aku kasih overnight oat. Overnight oat adalah oat yang direndam semalaman di kulkas sampai keesokan harinya. Biasanya oat yang direndam ini memiliki tekstur yang sangat lembut (sama seperti oat yang direbus). Cara penyajiannya pun tinggal beri irisan-irisan pisang, taburi kismis, dan sedikit kayu manis bubuk, enak sekali. Nahl doyan banget dan engga begitu sakit ketika memakannya.

Rabu, 1 maret 2017. Selama gondongan, tidak ada perlakuan atau herbal khusus untuknya. Dan selama gondongan, Nahl tidak aku berikan salad, green smoothie. hanya aku berikan susu sapi mentah, VCO, kuning telor ayam kampung mentah 2 sehari, dan herbal tea, which is ini semua makanan-makanan yang selalu aku berikan padanya setiap hari ketika sehat. Toh, balik lagi semua penyakit ujung-ujungnya akan dikalahkan sama sistem imun di tubuh anak sendiri kan, jadi yah aku gak berusaha juga kasih herbal a b c, karena aku yakin jika tubuh anak yang sering diberi asupan sehat insyaallah akan kuat sistem imunnya, sehingga bisa menumpas habis patogen yang masuk. 

Kamis, 2 maret 2017. Nahl sebenernya sudah mulai kempes bengkaknya, makan pun sudah sop ayam dengan nasi sedikit. tetapi aku undur besok saja dia sekolahnya.

Jumat, 1 maret 2017. Bengkak di pipinya sudah kempes total, alhamdulillah Ya Allah. Nahl, selamat ya kamu sudah mendapatkan antibodi gondongan secara alami, tanpa obat medis sama sekali alhamdulillah, bahagia sekali rasanya. oiya, selama seminggu ini, ternyata ada yang ikut kegirangan lihat adiknya gondongan loh, siapa dia? tak lain tak bukan adalah si Kimi karena Kimi ikut2an gak aku kasih salad supaya gak timbul kecemburuan sosial dia dikasi salad kok adiknya enggak, yah akhirnya aku liburin aja dua2nya saladnya, emaknya ya jalan terus donk saladnya :) Kimi kegirangan karena bisa makan nasi ayam melulu haha..



Begitulan cerita Nahl kena gondongan. Sekarang Kimi yaa..



Minggu, 5 maret 2017. Lagi jalan-jalan sekeluarga ke Senayan City rencana mau beli PS, hufft begini deh beda prinsip sama mamak, dedi manjain anak dengan gadget, mamak ga setuju sebenernya tapi ya apa boleh buat, asal mainnya terkontrol mah ora popo deh main PS. baiklah, mari kita beli PS hihi..lagi enak-enak jalan, Kimi mengeluh ga enak badan, badannya aku pegang agak anget. Aku agak curiga Kimi ketularan gondongan deh, semoga enggak ya amin. esoknya alhamdulillah udah sekolah seperti biasa karena udah enak badannya.



senin, 13 maret 2017. pagi-pagi Kimi demam, dan timbul bengkak di kedua pipi mendekati lehernya. wah kena juga deh Kimi gondongan. Pas banget minggu ini adalah mingu ujian mid term. Hmmm..yah apa boleh buat walau Kimi terlihat sedih sekali ga bisa ikut ujian :( Beda dengan Nahl, kali ini Kimi demamnya lebih tinggi, mencapai 39. dan terlihat sangat lemas, walau kadang ya kejar-kejar adiknya juga sesekali, sisanya ya tidur saja, lemas pokoknya. Hanya mau minum air putih dan susu mentah aja.
Beda dengan Nahl, gondongan Kimi lebih kecil tapi di kedua pipi bengkaknya dan lebih banyak keluhan

Selasa, 14 maret 2017. Demamnya mulai reda, makan padat distop semua. Makanan cair aja sama dengan Nahl pas gondongan. tidak ada perlakuan khusus atau herbal khusus sama sekali. Gurunya memperbolehkan Kimi untuk ikut ujian tetapi di siang hari, ketika semua temannya sudah pulang ujian. Hari ini, alhamdulillah Kimi bisa mulai ikut ujian di siang hari, aku dan adiknya mengantarkannya. Selama Kimi ujian, aku dan adiknya nungguin di musholla sekolahnya. Dari rumah, aku bawa bekal salad untuk suapin si Nahl, ada kejadian yang luar biasa disini, subhanallah bisa-bisanya Nahl yang sebelumnya memerlukan waktu 2,5 sampai 3 jam untuk habiskan salad, ndelalah di musholla ini Nahl hanya perlu waktu 45 menit! haha, mungkin karena dia lapar banget kali ya, bayangin aja sepulang sekolah dari jemputan kan langsung cuss lagi ikut jemputannya itu ke SD nya Kimi, cape banget pasti Nahl hehe. Pulang naik angkot bertiga. Tapi momi happy banget kalau Nahl bisa habiskan salad secepat itu :)

Rabu, 15 maret 2017. Kimi mulai mengeluh perutnya sakit, diare dikit. Plus mual banget, sampai beberapa kali hoek hoek, tapi ga sampai muntah. Hmmm, aneh pikirku, berbeda sekali dengan Nahl pas gondongan. Nahl tidak punya keluhan yang berarti dan masih ceria, sedangkan Kimi banyak keluhan dan terlihat sangat lemas. lebih heran lagi jika mengingat riwayat vaksinasi keduanya, Kimi vaksin lengkap sampai umur 5 tahun, berarti dia sudah dapat vaksin MMR (aku agak lupa dosis keduanya dapet atau enggaknya), sedangkan Nahl sejak umur 9 bulan sudah stop vaksinnya semenjak emaknya banting stir jadi anti vaksin. Nahl tidak mendapatkan vaksin MMR sama sekali. Sedangkan Kimi sudah vaksin MMR setidaknya sekali dosis. Silahkan simpulkan sendiri ya fenomena ini ;) fenomena ini hanya menguatkan kesimpulanku bahwa vaksinasi bukan penentu kesehatan anak. You will still get the disease even you vaccinate or not (even worse, for the vaccinated kids)!

Minggu, 19 maret 2017. Bengkak pipi mulai terlihat kempes, alhamdulillah. Terimakasih Ya Allah, Kimi sekarang sudah punya antibodi alami terhadap virus gondongan, semoga ini sekali untuk selamanya amin. 

Kesimpulan :
Setelah melalui anak kena gondongan (mumps), beberapa pelajaran yg kudapat dari kejadian anak-anakku adalah :

- Gondongan bukan penyakit berbahaya yang harus ditakuti, karena ringan gejalanya. Campak jauh lebih dahsyat gejalanya daripada gondongan karena disertai gejala demam tinggi (sempat kejang) sampai demam ringan hampir seminggu, muntah, mata merah, sakit tenggorokan, batpil ringan, anak lemas tak berdaya dan sangat kurus sampai membuat mominya pasrah sama Yang Di Atas lihat kondisi Nahl ketika itu. Dulu pas campak sempat kena obat medis parasetamol 2 x karena suami udah ketakutan lihat kondisi Nahl, hehehe...sisanya ya sembuh alami aja walau deg-degannya ampun2an menahan diri engga menyerahkan Nahl ke RS). Sedangkan ketika kena gondongan, nahl hanya demam ringan, itupun ga sampai lama, sisanya sumeng dikit aja. Nahl kena gondongan di hari minggu, hari jumat nya sudah kempes dan kembali sekolah, tidak ada obat2 medis sama sekali. Selama gondongan pun tetap ceria sekali, main2 seperti biasa aja. Secara pribadi, aku tidak setuju untuk membawa anak gondongan ke RS. Kenapa? dengan mengetahui bahwa gondongan adalah penyakit yang tidak berbahaya, maka akan lebih banyak mudharotnya jika kita membawa anak ke RS yang mana RS terkenal sebagai sumber segala macam virus dan bakteri jahat. Dengan membawa anak gondongan ke RS, maka anda sedang mendekatkan anak anda pada resiko terkena infeksi nosokomial, yaitu infeksi yang didapat dan berkembang saat seseorang berada di lingkungan Rumah Sakit. Mending gondongan atau infeksi nosokomial? you decide.

- Siapkan anak yang gondongan dengan 'makanan' cair atau lunak, karena beberapa hari akan sangat sulit menelan makanan. Makanan cair yang aku berikan ke anak kemarin berupa susu mentah, bone broth, herbal tea, vco, overnight oat, kuning telor aykam mentah.

- pemberian blau + cuka yang dipercaya orang jaman dulu bisa sembuhin gondongan itu mitos belaka yaa..Mending blaunya dipakai utk cuci baju saja. Dengan atau tanpa blau pun gondongan akan kempes dengan sendirinya.

- Dengan atau tanpa vaksinasi MMR pun, anda akan tetap bisa terkena gondongan. Vaksin tidak menjamin keselamatan anda dari gondongan. Terbukti kejadian demi kejadian outbreak di Amerika justru di area yang cakupan vaksinasinya tinggi, silahkan dibaca disini dan disini. Lebih lucu lagi pejabat sono gak mau berkaca bahwa vaksin MMR tidaklah efektif seperti yang digembar-gemborkan janjinya, sehingga bukannya minta para ahli untuk mempelajari ulang keefektifannya malahan minta para ahli di CDC untuk mempertimbangkan perlunya dosis ke-3. This is funny.

Dari sini, aku agak bingung juga, beberapa anak teman Nahl dan Kimi ada yang bisa diresepkan antibiotik (buanyak ini mah!). katanya sih gondongan dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan benar. Lha, aku bingung aja, kalau semua dikaitin melulu sama komplikasi, kapan kita memperlakukan penyakit secara wajar ya? Bukankah semua itu ada komplikasi, radang tenggorokan dll juga ada aja komplikasi kalau mau bicara mengenai komplikasi kan. Aku malah pernah bilang ke Kimi, ini gondongan punya komplikasi fatal loh kim (sengaja mau buat Kimi panik ceritanya wkwk), trus dia kaget dan meringis nanya ke aku emang apa komplikasinya, trus aku jawab aja gondongan dapat menyebabkan kegantenganmu memudar sampai 70% sayang...Tapi bener loh, hampir semua anak yang gondongan lari ke RS dan diobati dengan antibiotik bahkan ada yang sampai opname...hmm apa benar bisa separah itu gondongan? Atau itu salah satu tindakan medis yang berlebihan? Atau kepanikan orang tua sangat mempengaruhi hasil keputusan tindakan medis karena ditangani oleh dokter (yang panik)? who knows.



Comments

benk84 said…
Ini dia solusi terbaik pengobatan gondongan pada anak Anda, klik disini cara menyembuhkan gondongan pada anak dengan aman & cepat

Popular Posts