My Health Journey

Bagi anda yang baru menemukan blog saya, mungkin ada yang bertanya-tanya emang saya siapa sih? Saya jelaskan lagi bahwa saya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang kebetulan sangat tertarik dengan kesehatan alami dan hal-hal lain yang berhubungan dengan gaya hidup ramah lingkungan (sustainable living). Jadi, saya bukan ahli kesehatan atau apapun yah :) Tetapi dalam hal kesehatan keluarga, saya punya misi untuk membentuk anak-anak yang sehat jauh dari obat-obatan farmasi dan Rumah Sakit.

Sebenernya dari dulu pun saya orangnya memang sudah agak anti sama obat farmasi dan Rumah Sakit, 
Tapi apa boleh buat dulu ketika Kimi sakit, walau sering sekali saya menahan diri sekuat tenaga supaya ga buru-buru ke RS, dan melakukan home treatment (termasuk dipeluk skin to skin ketika demam, kamar diberi uap, anak diberi jeruk nipis dll) nyatanya seringkali berakhir dengan kegagalan. Dan akhirnya saya sendiri yang diomelin sama keluarga yang lihat anak sakit kok 'didiemin' aja. Ujung-ujungnya aku menyerahkan Kimi ke RS dan selalu berakhir dengan pemberian antibiotik pastinya karena Kimi demam biasanya lebih dari 3 hari baru ke RS, bahkan pernah seminggu demam saya tahan-tahanin. Sebelum diomelin ortu, saya ga ke RS haha... Paling sedih itu kalau harus menyuapi anak obat-obatan, serasa gak ikhlas banget saya hehe. Tetapi walaupun anti sama obat farmasi dan RS, ketika itu saya sendiri tidak tahu bagaimana cara agar seorang anak benar-benar bisa tidak memerlukan Rumah Sakit, alias bisa sembuh sendiri ketika sakit melanda. Dari sinilah aku gemas sekali dan berpikir keras apa sih sebenarnya yang menghalangi proses self-healing? Lama-lama, saya mulai merasa yakin pasti ada yang salah dari apa yang ia makan sehari-harinya.

Sekitar tahun 2013, Saya mulai googling kesana kemari untuk tahu apakah bisa seseorang sehat prima tanpa sakit yang membuat ia ke Rumah Sakit? Ketemu sih saat itu jawabannya buah dan sayur adalah peningkat imun manusia. Baiklah, ketika itu yang penting anak diberi buah deh pikirku sisanya ya masih makanan-makanan homemade ala saya (ayam goreng tepung, nasi goreng, bakwan goreng, donat, dll) dan setiap hari saya beri snack supermarket (saya pikir dulu coklat biskuit ya sehat-sehat saja asal ga mengandung MSG). Dulu ya saya juga penganut "homemade food adalah healthy food". Jadi sebisa mungkin saya masak dirumah, anakku Kimi dari umur 6 bulan sudah makan masakan mominya, ASI pun 2 tahun. Tetapi kenyataannya, kesehatan Kimi tidak begitu membaik hanya dengan memberi beberapa potong buah dan menghindari MSG, seperti yang sudah saya ceritakan tadi 3 bulan sekali dia mesti ke Rumah Sakit tegak antibiotik dikarenakan demam batpil sesak pula. Lalu dalam pencarian, ketemulah video yang pertama kali membuat saya tergugah yaitu video satu keluarga penganut pola makan makanan mentah (Ka Sundance the rawfood family). Disitu ayahnya bercerita bahwa dari kelima anaknya tidak ada yang pernah sakit dan ke RS. Apa yang mereka makan? buah-buahan dan sayur-sayuran mentah yang banyak setiap harinya, ditambah makanan-makanan sehat lainnya yaitu kelapa (daging dan airnya), biji-bijian, kacang-kacangan, dll. Aha! ini yang saya cari, pikirku saat itu. Lalu saya pun jadi lebih sering memakai kata kunci 'rawfood' disetiap pencarian saya. Akhirnya saya pun sepakat dengan kalimat bijak bahwa Setiap apa yang kamu makan akan menjadikan dirimu sebenarnya alias everything that you eat will becoming the real you. Itu dia! SETIAP APA YANG KAMU MAKAN, itu kuncinya. Jadi, untuk sehat prima kamu harus ubah keseluruhan menu makananmu ! Saya suka dengan quote dari seorang praktisi holistik dari Amerika, Ann Wigmore, bahwa makanan-makanan yang anda makan bisa menjadi obat yang powerful dan teraman bagi tubuhmu dan juga bisa menjadi racun yang pelan-pelan menghancurkanmu.
Sumber gambar : Internet

Dari pemikiran itulah, saya mulai mencari superfood penunjang imunitas. Mulai dari susu, telur, beras, daging, madu, bone broth, minuman herbal tea, VCO, sayuran, dan buah-buahan. Awal-awal, transisinya pelan-pelan, Misalnya yang sebelumnya anak sarapan sereal dan susu pabrikan, saya ganti menjadi segelas jeruk nipis hangat dan buah-buahan, lalu snack anak yang sebelumnya susu kotakan dan coklat diubah menjadi buah. Lalu nasi putih pun pelan-pelan saya ganti dengan nasi merah. dan sebagainya hingga akhirnya menjadi jadwal menu lengkap yang saya praktekkan setiap harinya.  Oiya, maksud dari kalimat 'setiap hari' itu berlaku dari Senin sampai Jumat ya, karena Sabtu Minggu itu saya berlakukan sebagai area bebas makan apa saja termasuk makanan-makanan ber'racun' :)


Selain jadwal makan, saya pun juga mengubah gaya hidup yang lain. Misalnya dalam hal berjemur, saya yang dulu menganggap matahari siang tidak baik, merubah drastis menjadi lebih sering berjemur di bawah matahari siang hari, alasannya bisa di baca disini. Dulu ga pernah kepikiran makan sayur mentah, sekarang malah jadi saingan kambing dan sapi hehe, Dulu yang sebelumnya ga pernah makan sop ayam, berubah menjadi pemakan bone broth hampir setiap hari. Dulu saya anti makan telor berlebihan karena takut dengan cerita miring mengenai kolesterol tinggi pada telor, sekarang setelah tahu telor mentah sehat malah setiap hari makan 2 butir telor.

Lalu, saya pun mulai pelan-pelan melepas ketergantungan terhadap sampo, sabun, deterjen laundry dan cuci piring, pewangi pakaian, dan obat pel. Semua itu saya ganti hanya dengan air, baking soda,  dan jeruk nipis saja. Dan sekarang-sekarang ini, saya mau mencoba menjalani hidup zero waste karena terinspirasi oleh kehidupan orang yang telah lebih dahulu menjalani konsep zero waste living. Semakin lama menjalani hidup sehat, saya pun semakin sadar bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa alam, tetapi sebaliknya alam bisa hidup tanpa manusia. Sudah sepantasnya kita hidup berjalan serasi dengan alam ini.


Alhamdulillah, 2 tahun lamanya semua perjuangan itu membuahkan hasil. Sampai detik ini (2 tahun lebih sejak diet sehat), kami sudah tidak pernah lagi pergi ke Rumah Sakit (kecuali ke dokter gigi untuk cabut gigi si kakak, yang sebenarnya agak kusesali karena setiap cabut gigi ia dapat suntikan obat bius) dan semoga seterusnya sehat amin amin. InsyaAllah, jika seterusnya kami bisa konsisten melakukan gaya hidup sehat, kami bisa membangun 'Rumah Sakit' terbaik dalam tubuh kami.



Comments

Unknown said…
salam kenal mba
menarik sekali mba artikelnya....
sepertinya harus banyak belajar dari artikel2 mba yang lain
yang saya ingin tanyakan pertama2 dimana yah mba membeli baking soda ?
saya sudah sering mencari tapi tidak pernah ketemu...
terima kasih
mbak/mas coba join grup Komunitas Baking Soda Indonesia. Di situ banyak informasi mengenai segudang manfaat baking soda ini. Baking soda jangan beli di supermarket karena selain mahal, juga kadang mengandung zat anti kempal (silikon diokside), jatuhnya tidak alami. Beli di toko bahan kue atau toko kimia. Bisa juga beli di kantor cabang bratachem http://www.bratachem.com/branch.htm
yang jual online nya juga ada add saja FB Sri Wahyuni Purnamawati, lokasi Bogor. Untuk lokasi2 lainnya, coba tanyakan di grup tadi ya, banyak lho yg jual online.
Unknown said…
Assalamu'alaikum..mba ike..
Saya sangat tertarik dengan artikel mba tentang tanpa detergen,shampo,sabun dll
Boleh donk mba..saya minta resep lebih detailnya..untuk membuat sabun dan shampo pake baking soda..itu bikin tiap hari apa bisa untuk beberapa hari?jd bisa bikin banyak sekalian gtu..hehe..
Soalnya repot juga klo bikin sering2..
Saya ingin berubah juga..tp mungkin ini niatnya masih cetek banget yaitu biar hemat pengeluaran bulanan..hehe..
Saya tunggu balasannya ya mba..saya berharap bisa saya praktekkan segera..makasii
waalaikumsalam,
Caranya gampang sekali hanya mencampurkan baking soda yang sudah kita taruh dalam wadah kecil, lalu dicampur air sedikit saja hingga menyerupai pasta kental. Nah, gunakanlah itu sebagai 'shampo', tetapi saya keramas hanya menggunakan air saja 100%, karena tipe rambut saya kebetulan cocok2 aja pakai air saja. walau masih berketombe sih ampe sekarang hehe..
Bakin soda wajib beli yang curah (kiloan) di toko bahan kue atau toko kimia (cari saja di google yang terdekat di daerahmu, pasti ada) atau beli online banyak penjualnya di timeline FBku.
oiya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai dunia baking soda ini silahkan bergabung ke grup FB Komunitas Baking Soda Indonesia.
Unknown said…
Senang banget baca blogg mba rieke...semoga bs mengikutinya...
Unknown said…
Senang banget baca blogg mba rieke...semoga bs mengikutinya...
Unknown said…
Terimakasih mbak oliden semoga bisa menginspirasi ya amin
Anonymous said…
mba komunitas baking soda indonesia di fb sudah tidak ada kah?
tolong saya di masukkan nama fb saya Yusliha MH
angga said…
mbak rike senang membaca artikelnya, bagus banget. mba bisa minta tolong saya dimasukkan di fb kbsi/komunitas baking soda indonesia, karena kalau kita cari ga dapat harus dibantu teman untuk jadi member, nama fb saya rangga tasik tangdirerung...terima kasih sebelumnya ya mba rike.
waduh kalau untuk memasukkan ke grup bukannya harus temenan dulu di FB ya? dan ini maaf bgt berhubung pertemanan hanya dibatasi 5000 jadi aku belum bisa add lagi hiks...

Popular Posts